Diterbitkan Kuartal Tiga - PTPP Bidik Dana Rights Issue Rp 3,9 Triliun

NERACA

Jakarta-Meskipun PT PP (Persero) Tbk tidak ikut dalam konsorisum kereta cepat, namun tidak menyurutkan ekspan bisnis perseroan tahun ini. Apalagi, seiring dengan percepatan infrastruktur yang tengah di genjot pemerintah saat ini, makin memacu BUMN karya ini untuk agresif meraup ceruk pasar lebih besar lagi.

Maka untuk mendanai ekspansi bisnis kedepannya, perseroan bakal menerbitkan saham baru (rights issue) atau penambahan modal dengan hal memesan efek terlebih dahulu. Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan mengincar dana sebesar Rp 3,9 triliun. Namun, untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan masih menunggu persetujuan DPR terkait dengan pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) PTPP yang sebesar Rp 2 triliun. 

Meski begitu, Direktur Keuangan PTPP, Tumiyana menegaskan bahwa aksi tersebut akan dilakukan perseroan pada tahun ini."Right issue, PNM kan belum dapet, rencananya tahun ini, mudah-mudahan kuartal III sudah," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, dana tersebut akan digunakan perseroan untuk mengembangkan bisnisnya di sektor konstruksi. Sebelumnya, Direktur Utama PTPP, Bambang Triwibowo mengatakan PMN itu akan digunakan untuk mengembangkan pelabuhan, proyek kereta cepat dan jalan tol. “Dengan penambahan PMN sebesar Rp2 triliun dan right issues sebesar Rp 1,9 triliun maka kepemilikan pemerintah tidak akan terdilusi dan tetap 51%,” ungkapnya.

Disebutkan, ruas tol yang bakal digarap oleh perseroan antara lain Balikpapan-Samarinda, Pandaan-Malang, Manado-Bitung, Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi, Batang-Semarang dan 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 21 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 34,16% dari target pendapatan perseroan di tahun 2015 yang diperkirakan akan mencapai sebesar Rp 15,6 triliun. 

Diharapkan meningkatnya pendapatan perseroan, maka juga akan mengerek perolehan laba bersih perseroan tahun ini. PTPP berharap, laba bersih dapat naik 39,17% atau menjadi Rp 1,01 triliun dari Rp 730 miliar target laba bersih di tahun 2015. Kemudian untuk kontrak baru ditargetkan akan mencapai Rp 31 triliun.

Angka tersebut tumbuh 14,81% jika dibandingkan dengan raihan kontrak baru hingga akhir tahun 2015 yang diprediksi akan mencapai Rp 27 triliun. Tercatat sebesar Rp 39 triliun merupakan carry over dari tahun 2015. Jadi totalnya sekitar Rp 70 triliun.  Kemudian bicara belanja modal atau capital expenditure (capex), perseroan mengangarkan dana sebesar Rp 2,8 triliun. Dana capex perseroan tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan anggaran capex tahun 2015 yang sebesar Rp 1,8 triliun.

Disebutkan, dana tersebut akan diperoleh dari kombinasi antara dana kas internal perusahaan serta dana yang berasal dari pasar modal. Pasalnya, perseeroan pada tahun ini berencana untuk menerbitkan surat utang (obligasi) serta medium term notes (MTN). Sayangnya, manajemen enggan mengungkapkan lebih jauh terkait rencana tersebut.  (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…