Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Kunjungi PT Yudha Wahana Abadi

 



NERACA


Jakatrta - Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Vidar Helgesen mengunjungi perkebunan swasta nasional PT Yudha Wahana Abadi (YWA), Desa Merapun, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau. Dalam kunjungan yang berlangsung Kamis, (4/2), tersebut, Helgesen didampingi Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik.

Turut mendampingi tamu dari Norwegia, Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Muharram dan Agus Tamtomo, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, serta Agus Justianto serta Manajemen The Nature Conservation. Kunjungan diterima langsung Sutedjo Halim, Managing Director Triputra Agro Persada (TAP) group (induk usaha YWA) dan Disa Suherdis, Managing Director YWA.

Sutedjo mengatakan, TAP memiliki komitmen yang kuat dan berkelanjutan, yang meliputi kontribusi untuk pembangunan nasional, komitmen untuk memenuhi global mengakui standar keberlanjutan, mendukung komunitas lokal, mencapai kondisi ramah lingkungan dan selalu berupaya mencapai operasional yang excellence. “Kunjungan ini penting bagi industri kelapa sawit, agar Menteri Lingkungan Hidup Norwegia meilhat dari dekat bahwa perkebunan sawit di Indonesia dikelola dengan komitmen kelestarian lingkungan/sustainability,” ungkap Sutedjo Halim, seperti dikutip dalam keterangan pers, Rabu (10/2).

Dalam kunjungan ini, TAP juga memaparkan komitmen untuk pencegahan kebakaran lahan. Karena disadari, bahwa pencegahan kebakaran lebih efektif, lebih murah dan akan sangat membantu penurunan emisi gas rumah kaca. Hal ini penting karena pemerintah Norwegia memberi dukungan bagi pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Menurut Sutedjo, Group TAP (termasuk YWA) juga memahami pentingnya pengurangan emisi gas. Terkait hal itu, beberapa hal yang dilakukan adalah, pertama, manajemen kebakaran. Karena dengan mencegah kebakaran, akan memberikan dampak yang sangat besar untuk pengurangan emisi gas rumah kaca. “Belajar dari kebakaran hutan dan lahan dari tahun-tahun sebelumnya, manajemen pencegahan kebakaran adalah kuncinya. Untuk itu TAP menekankan pada pencegahan kebakaran dan secara aktif mendorong partisipasi masyarakat lokal di sekitar perkebunan,” lanjutnya.

Kedua, adalah lebih menekakan kepada intensifikasi, bukan ekspansi / ekstensifikasi. Hal itu terjadi, karena bahwa daerah untuk ekspansi memang sangat terbatas. “Kami percaya bahwa menerapkan Good Agriculture Practices (GAP) untuk perkebunan kelapa sawit tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, juga akan mengurangi biaya dan ramah terhadap lingkungan,” lanjut Sutedjo. Dan, ketiga, Group TAP berkomitmen untuk “zero waste.” Dalam hal ini, lanjut Sutedjo, TAP berencana membangun Unit Biogas dan kompos di salah satu anak perusahaan di Kalimantan Tengah sebagai pilot project.

Sementara Disa Suherdis mengatakan, Indonesia adalah penghasil CPO terbesar di dunia dan menjadi sumber penghasilan bagi jutaan rakyat Indonesia. “Sebanyak 43 % dari kebun sawit di Indonesia dimiliki petani swadaya, yang sangat penting untuk perekonomian masyarakat. Karenanya, sustainability adalah keniscayaan agar industri ini menjadi berkelanjutan,” kata Disa. Kehadiran perkebunan dan pengolahan kelapa sawit Yudha Wahana Abadi di Kabupaten Berau tentunya dapat membantu perekonomian daerah, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dukungan terhadap adat dan kesehatan masayarakat.

Sebagai bagian dari TAP group, YWA mengacu pada kerangka kerja yang meliputi perhatian kepada 3 P yakni Profit (laba), People (manusia) dan Planet (lingkungan). Itulah kerangka dasar YWA dalam pelaksanaan sustainability untuk perkebunan dan pabrik pengolahan sawit yang dikelola secara baik. Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Berau terpilih dalam kunjungan ini juga menjadi pertanda pentingnya industri sawit yang dikelola dengan baik bagi Kabupaten Berau.

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…