Pemda Diminta Segera Salurkan Cadangan Beras Pemerintah - Terdampak Musibah Banjir

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bupati/wali kota yang daerahnya mengalami banjir untuk segera menyalurkan cadangan beras pemerintah sehingga logistik warga tetap terpenuhi. "Kalau ada bupati atau wali kota yang sudah mengeluarkan surat keputusan daerahnya sudah darurat, maka bisa mengeluarkn cadangan beras pemerintah (CBP )sampai 100 ton," kata Mensos di Jakarta, seperti dikutip Rabu (10/2).

Ia mengatakan jika 100 ton CBP sudah terpakai, maka gubernur bisa mengeluarkan SK dan CBP hingga 200 ton. Selebihnya jika belum mencukupi maka Mensos dapat mengeluarkan di atas 200 ton. Pada dasarnya, menurut Khofifah, setiap terjadi bencana baik bencana alam maupun sosial maka komandan utamanya adalah pemerintah daerah sedangkan Kementerian Sosial pada posisi menyiapkan CBP. "Karena itu saya sudah instruksikan Bulog supaya stok beras dimonitor agar bupati/wali kota yang sudah mengeluarkan SK darurat bisa mendapatkan suplai logistik sesuai dengan kapasitas 100 ton," tambah dia.

Saat ini memasuki puncak musim hujan, sejumlah daerah di Tanah Air mengalami banjir karena meluapnya air di badan sungai. Sebagian besar daerah di Pulau Sumatera mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi.

Di awal pekan kemarin, beberapa daerah dilanda hujan cukup deras yang membuat banjir, seperti di kota Meda. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan, ‎Hana Lore Simanjuntak mengatakan, wilayah-wilayah di Medan yang terdampak banjir terparah yakni di Kelurahan Kuala Bekala, Kecamatan Medan Johor; Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang; Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun; Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia; Kelurahan Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah, dan hampir seluruh wilayah di Kecamatan Medan Sunggal.

"Sejauh ini yang sudah mengungsi itu warga di Kelurahan Beringin dan di Medan Sunggal. Selain itu, kita juga sudah siapkan tim dengan perahu karet di Medan Polonia. Kawasan itu kita anggap sebagai wilayah paling tengah, sehingga akan mempermudah jika sewaktu-waktu diperlukan," ujar Hana.

‎Hana pun mengimbau kepada seluruh warga yang berada di areal terdampak banjir, untuk segera mengungsi untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. "Cuaca belum bersahabat. Luapan air sewaktu-waktu masih bisa terjadi. Jadi kami imbau agar warga mengungsi dulu. Kita akan fasilitasi pengungsiannya," tukasnya.

Hal serupa juga terjadi di Bangka Belitung. Kasi Kedaruratan BPBD Provinsi Babael, Aswin menjelaskan, ada beberapa data yang masuk berdasarkan hasil pantauan langsung kelapangan. Genangan air terjadi di Jebus, Kabupaten Bangka Barat (Babar), dengan ketinggian air 60 hingga 65 centimeter. Di tempat tersebut ada sedikitnya 60 kepala keluarga (KK).

Di Kerantai, Puput, ikut terendam air dengan ketinggian 1,5 meter. Ada sedikitnya 100 rumah yang terendam air. Selanjutnya kawasan yang terendam air ada di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), yakni di Mesu dan Namang dengan ketinggian air 1,5 meter, Batu Belubang dan Berok ketingian air 30 centimeter. Selain itu, terdapat juga di Pasir Putih dan daerah Tampuk Pinang Pura.

Bahkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Jawa Tengah sejak Jumat, 5 Februari siang hingga malam, membuat sejumlah daerah mengalami banjir dan longsor. Longsor terjadi di Dusun Siwinong, Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, serta banjir di wilayah Kecamatan Kutoarjo dan Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Akibatnya, sebanyak tujuh orang dinyatakan hilang. 

Kepala Basarnas Jawa Tengah, Agus Haryono, mengatakan telah mengirim dua tim untuk melakukan operasi SAR longsor dan banjir. Tim rescue dari Basarnas Semarang dan Basarnar Cilacap diterjunkan untuk melakukan evakuasi. Evakuasi dipusatkan di tiga rumah yang tertimbun longsor dan titik tempat tujuh orang hilang. "Kami juga telah menghubungi Basarnas Yogyakarta untuk membantu evakuasi banjir ini," kata dia.

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…