Investor Bursa Dihantui Kenaikan BI Rate

NERACA

Jakarta – Pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang priode 1-5 Februari 2016 sebesar 3,98% atau 183,78 poin, sementara secara tahun berjalan (year to date) pertumbuhan IHSG mencapai 4,48% atau 205,94 poin, rupanya belum memberikan angina segar bagi pelaku pasar untuk tetap melakukan aksi beli. Pasalnya, saat ini invetor dihantui kekhawatiran bila acuan suku bunga bank atau BI Rate kembali naik.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio bilang, situasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia modal saat ini sedang baik, namun ada satu kekhawatiran di benak para pelaku pasar ini, yaitu kenaikan BI Rate,”Bursa pada posisi yang bagus dan perusahaan terus catat keuangan, tapi ada ketakutan BI Rate mau naik lagi,"ujarnya di Jakarta, Rabu (10/2).

Bulan lalu, Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan BI Rate sebanyak 25 basis poin menjadi 7,25%. Sebelumnya, BI Rate berada di 7,5% selama 11 bulan berturut-turut. Kekhwatiran naiknya BI Rate ini dipicu oleh rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang berniat menaikkan suku bunganya secara bertahap tahun ini.

IHSG sendiri sudah bergerak positif sejak awal tahun ini, tumbuh 3,82%. Pertumbuhan IHSG ini merupakan yang tertinggi di Asia. Di urutan kedua ada Thailand dengan pertumbuhan 1,17%. Bagaimanapun juga sentiment penurunan BI Rate beberapa waktu lalu disambut pelaku pasar karena memberikan efek positif karena memacu pertumbuhan ekonomi lebih agresif lagi.

Bahkan penurunan BI Rate sebesar 25% menjadi 7,25% dinilai Panin Asset Management sebagai momentum tepat untuk menerbitkan produk reksadana, seperti reksadana pendapatan tetap. Belum lama ini Panin Aset Management menerbitkan Panin Dana Berkala.”Kami melihat penurunan BI rate menjadi momentum untuk menerbitkan reksadana pendapatan tetap karena harga obligasi akan mengalami kenaikan," kata Direktur Panin Asset Management, Ridwan Soetedja.

Selain membagikan return dari kenaikan nilai aktiva bersih (NAB), reksadana ini juga akan memberikan dividen sebesar Rp 5 per unit penyertaan. Nantinya, dividen akan diberikan setiap bulan pada tanggal 5. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…