Daya Saing Indonesia Lemah - Ancaman MEA Lebih Mengkhawatirkan

NERACA

Jakarta – Ancaman PHK masal yang dilakukan perusahaan besar di Indonesia memberikan kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar akan kondisi ekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini tentunya menjadi perhatian bagi Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio yang meminta pemerintah dan pelaku usaha untuk terus meningkatkan daya saing di era pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Menurutnya, bila Indonesia tidak diperbaiki daya saingnya justru bakal membuat investor hengkang ke negara-negara ASEAN lainnya.”Pengaruh MEA ini sangat menakutkan, kalau pemerintah tidak mengubah daya saingnya. Selama ini, competitive advantage kita jelek,”ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/2).

Ancaman MEA ini, kata Tito sangat mengkhawatirkan dibanding situasi global yang masih bergejolak. Pasalnya, bila tidak ada perubahan bakal membuat investor untuk akan berpikir kembali menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih memilik investasi di negara ASEAN lainnya. Toh dalam kanyataannya, mereka juga memberikan insentif fasilitas pajaknya. Contoh negara ASEAN yang banyak berbenah adalah Vietnam. “Karena kalau bicara gejolak global, yang ditakutkan itu lebih pada harga kokoditas yang bekun bergerak juga. Jadi ancaman MEA lebih menakutkan,” terang Tito.

Meski begitu, Tito sendiri tetap yakin dengan kinerja pasar modal saat ini yang akan terus lebih baik. Hingga awal Februari ini, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menjadi yang terbaik pertumbuhannya di dunia.“Kinerja kita saat ini terbaik di dunia. Kinerja perusahaan juga mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Apalagi untuk BI Rate juga masih ada ruang untuk diturunkan. Jadi bursa kita saat ini posisi dalam pagus,” kata dia dengan menambahkan kekhawatiran pihaknya adalah rencana kenaikan The Fed Fund Rate.

Apalagi, BEI mengklaim bila rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia selama periode 1-5 Februari 2016 mengalami kenaikan 13,30% menjadi Rp6,30 triliun dari Rp5,56 triliun di pekan lalu sebelumnya.”Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 13,30% dari pekan sebelumnya," ungkap Tito Sulistio.

Adapun selama pekan pertama di Februari 2016, investor asing mencatatkan beli bersih di pasar saham mencapai Rp2,73 triliun. Secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham tercatat beli bersih sebesar Rp410 miliar. Seiring hal tersebut Bursa Indonesia mengalami penguatan tertinggi di seluruh dunia jika dibandingkan dengan beberapa indeks saham unggulan lainnya selama sepekan, dimana telah tumbuh 3,98% atau 183,78 poin atau menjadi 4.798,95.

Tercatat dari 10 besar bursa saham dunia, hanya bursa Thailand melalui Indeks SET yang mampu tumbuh baik secara mingguan (0,30% atau 3,88 poin) maupun secara tahunann (1,31% atau 16,84 poin). Sedangkan 11 bursa lainnya masih mencatatkan kinerja negatif secara tahunan seperti Bursa Malaysia, Indeks KOSPI Korea Selatan, PSE Philipina, FTSE 100 Inggris Raya, S&P Sensex India, bursa saham Australia, Dow Jones Industrial Average Amerika Serikat, Straight Times Singapura, Nikkei 225 Japan, Hang Seng Hongkong dan Shanghai China. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…