PTBA Cairkan Pinjaman US$ 400 Juta

NERACA

Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk berencana mencairkan fasilitas pinjaman dari The Export-Import Bank of China (Cexim) senilai US$400 juta, dari total kredit sebesar US$1,2 miliar, pada tahun ini.”Sesuai kesepakatan pencairan dilakukan tiga tahun, jadi mungkin sepertiga di tahun ini. Sampai sekarang belum dicairkan karena kami enggak mau tanggung beban bunga," kata Direktur Utama Milawarma di Jakarta, Selasa (9/2).

Dia beralasan, pencairan pinjaman dapat direalisasikan jika pekerjaan kabel transmisi Jawa-Bali oleh PT PLN (Persero) telah rampung. Target penyelesaian sudah molor berkali-kali, namun satu dari tiga pekerjaan telah selesai."Pekerjaannya ada konverter, kabel transmisi bawah laut, dan overland conveyor. Yang sudah clear baru satu, tapi enggak tahu yang mana dan sisanya diharapkan bisa jalan dalam semester satu ini sehingga pinjamannya bisa dicairkan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pendanaan dari Cexim untuk membiayai pembangunan PLTU Mulut Tambang Bangko Tengah atau Sumsel 8 berkapasitas 2x620 megawatt di Mulut Tambang Tanjung Emin. Pinjaman tersebut dilakukan melalui anak usaha, PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Pada proyek ini, PLN telah memberikan jaminan pembangunan transmisi dari lokasi PLTU ke pulau Jawa akan rampung seiring dengan selesainya pembangunan PLTU yang diperkirakan groundbreaking pada awal 2016.
"Kami harapkan kejelasan dari PLN Januari ini, namun belum juga. Kalau ada kejelasan Letter of Intent, maka dapat kami cairkan," tegasnya.

Tahun ini, PTBA menargetkan angka produksi batu bara perseroan mencapai 25,75 juta ton, meningkat 34% ketimbang realisasi tahun lalu yang hanya sebesar 19,24 juta ton. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam, Joko Pramono pernah mengatakan, peningkatan angka produksi batu bara pada 2016 berangkat dari eskalasi produksi dua anak usaha perseroan yakni PT Internasional Prima Coal (IPC) sebesar 930 ribu ton dan unit pertambangan Ombilin (UPO) sebanyak 60 ribu ton.

Sementara PTBA unit Tanjung Enim, masih akan menjadi penyumbang terbesar dari angka produksi batu bara perseroan mencapai 18,53 juta ton, meningkat 20% dibandingkan produksi tahun lalu di angka 15,5 juta ton."Kalau 2015, PT Bukit Asam mencatatkan peningkatan produksi batu bara sebesar 20 persen. Produksi perseroan tumbuh menjadi sebesar 19,17 juta ton dibanding tahun sebelumnya hanya 16,3 juta ton," ujar Joko.

 

Selain mengupayakan peningkatan angka produksi 2016, Joko bilang tahun ini pihaknya juga berencana menggenjot angka penjualan batu bara di angka 29,17 juta ton atau meningkat 52% dari 2015 yang berada di posisi 19,17 juta ton. Di mana pasar domestik masih akan menjadi konsumen terbesar dari batu bara perseroan pada angka 15,17 juta ton, sedangkan 14 juta ton lainnya ditujukan guna memenuhi kebutuhan luar negeri. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…