TDL Turun, Inflasi Diperkirakan Ikut Turun

NERACA

 

Jakarta - Ekonom dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Dr Thomas Ola Langoday, yakin dengan kebijakan penurunan tarif dasar listrik pada Februari 2016 akibat penuruanan harga minyak mentah akan berdampak langsung terhadap penurunan inflasi. "Saya optimistis, penurunan tarif dasar listrik pada periode Februari akan berdampak langsung terhadap pergerakan inflasi yang elama setahun terakhir (2015) cenderung meninggi itu akan menurun dalam 2016 ini," katanya, seperti dikutip laman Antara, kemarin.

Dekan Fakultas Ekonomi Unwira itu dihubungi terkait apakah penurunan TDL itu akan mengurangi inflasi dari bulan ke bulan bahkan tahun ke tahun dan dampak luas bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Menurut dia, dampak yang paling terasa, adalah turunnya Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret 2016 hingga seterusnya. "Penurunan inflasi secara signfikan disebabkan selama ini ongkos listrik menyumbang kisaran 20 persen dari total biaya produksi," katanya.

Seperti diketahui, Tarif listrik untuk listrik nonsubsidi pada bulan Februari 2016 dipastikan turun. Namun, penurunan tarif dasar listrik ini tidak signifikan. "Tarif listrik Februari dipastikan turun," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir mengatakan, TDL untuk dua belas golongan listrik nonsubsidi turun. "Kemarin sudah saya teken. Yang (tegangan rendah) itu turun Rp17 per kWh," kata Sofyan.

Kepala Divisi Niaga dan Pemasaran PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Benny Marbun menambahkan, penurunan tarif dasar listrik bulan depan sebesar Rp11-17 per kWh. "Tegangan rendah turunnya Rp17 per kWh, tegangan menengah turunnya Rp13 per kWh, dan industri besar itu turun Rp11 per kWh," kata Benny.

Dia mengatakan, golongan listrik yang termasuk tegangan rendah, seperti rumah tangga tegangan 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500 VA, 4.400 VA, 5.500 VA, dan 6.600 ke atas. Golongan listrik yang termasuk ke dalam golongan tegangan rendah adalah bisnis menengah 6.600 VA ke atas dan kantor pemerintah dengan tegangan di atas 6.600 VA. Sementara itu, golongan listrik yang termasuk ke dalam tegangan menengah, seperti golongan bisnis di atas 200 KVA, golongan industri di atas 200 KVA, dan kantor pemerintah di atas 200 KVA. "Kalau tegangan tinggi itu Industri golongan I-4 yang tegangannya di atas 30 MVA," kata dia. 

Benny mengatakan, bahwa ada tiga hal yang dipertimbangkan PLN dalam menentukan TTL, yaitu harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP), inflasi, dan kurs. Dalam penghitungan tarif listrik Februari 2016, indikator yang paling berperan dalam penurunan tarif listrik adalah penurunan harga ICP. "Harga ICP Desembernya turun dari US$41,44 per barel menjadi US$39 per barel, (tapi) kurs naik dari Rp13.673 per dolar AS menjadi Rp13.796 per dolar AS dan inflasi naik dari 0,21 persen menjadi 0,96 persen. Lebih besar dampak penurunan harga minyaknya," tukasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…