Jenuh Beli, IHSG Kembali Terkoreksi

NERACA

Jakarta – Pasca libur imlek, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi seiring minimnya sentiment positif dari luar. Apalagi, indeks BEI sudah memasuki area jenuh beli. Perdagangan sesi pertama, Selasa(9/2), indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun 44,523 poin (0,93%) ke 4.754,423. Sementara indeks LQ45 turun 8,798 poin (1,04%) ke 835.149.

Sebanyak 86 saham naik, 151 saham turun, dan 75 saham stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 105.567 kali, dengan total volume yang diperdagangkan sebanyak 1,857 miliar saham, senilai Rp 2,797 triliun. Tujuh sektor melemah dan 3 sektor menguat. Pelemahan tertinggi terjadi di sektor infrastruktur sebesar 2,20%, disusul sektor keuangan sebesar 1,58%. Sementara sektor dengan penguatan tertinggi terjadi di sektor consumer goods sebesar 0,37%.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers adalah HMSP naik 2.050 poin (1,88%) ke Rp 111.050, KBLV naik 275 poin (20,00%) ke Rp 1.650, SILO naik 150 poin (1,69%) ke Rp 9.050, dan DLTA naik 100 poin (2,00%) ke Rp 5.100. Sementara saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers adalah ICBP turun 650 poin (3,92%) ke Rp 15.950, LPPF turun 525 poin (2,98%) ke Rp 17.075, MYOR turun 500 poin (1,85%) ke Rp 26.500, dan EMTK turun 500 poin (4,55%) ke Rp 10.500.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka terkoreksi 26,17 poin atau 0,89% menjadi 4.773,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,20 poin (0,73%) menjadi 837,74. Tren pelemahan indeks BEI dipicu sentiment negatif kembali anjloknya harga minyak mentah dunia.”Meski sentimen dari dalam negeri cukup positif mengenai pertumbuhan ekonomi yang cenderung membaik, namun tren harga minyak mentah dunia yang masih rendah menahan laju indeks BEI," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Menurut dia, saat ini harga minyak sebagai sentimen yang berpengaruh besar bagi pergerakan indeks saham utama dunia, termasuk IHSG BEI. Harga minyak yang berfluktuasi di leve rendah seiring dengan ketidakpastian pertemuan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non OPEC untuk membahas pengurangan produksi minyak."Selama pertemuan OPEC dan non OPEC belum ada kepastian, diperkirakan peluang tekanan harga minyak bisa kembali terjadi. Kekhawatiran kelebihan pasokan akan mendiskon harga," katanya.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa (9/2), berada di level US$ 30,22 per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi US$ 33,31 per barel. Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menambahkan, tren kenaikan IHSG BEI pada pekan lalu telah membuat harga saham di dalam negeri mendekati area jenuh beli (overbought) sehingga cukup rawan dengan aksi ambil untung.

Kendati demikian, lanjut dia, secara teknikal, potensi indeks BEI untuk melanjutkan kenaikan masih cukup terbuka meski cenderung terbatas. Dirinya mengharapkan bahwa sentimen positif dari dalam negeri mengenai pertumbuhan ekonomi domestik yang mulai masuk dalam tren perbaikan dapat menopang laju indeks BEI. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…