Transformasi di Era Digital - Agar Pelaku UKM Makin Terus Berjaya

NERACA

Jakarta – Pertumbuhan jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia yang semakin hari kian melonjak pesat, mau tidak mau mendorong para pelakunya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran untuk tahan banting ditengah kekatnya persaingan pasar. Hal ini penting dilakukan, selain untuk memenangkan persaingan juga menyesuaikan gaya hidup masyarakat yang terus dinamis. Oleh karena itu, strategi pemasaran sering kali diibaratkan sebagai jantung kehidupan sebuah usaha agar para pelaku UKM bisa jeli dan teliti untuk memenangkan persaingan bisnis.

Ya, setidaknya hal inilah yang dilakoni Aminah (34) warga jalan Sawo Sambikerep, Surabaya akhirnya banting setir berjualan makanan khas Surabaya seperti pecel semanggi, lontong balap, lontong kikil, tahu campur serta gado-gado, setelah sebelumnya usaha dari budidaya jamur yang tak kunjung sukses. Hebatnya, kesuksesan berjualan pecel semanggi dan lainnya karena berkat inovasinya berjualan lewat online di Bukalapak.com dan OLX.

Dirinya menceritakan, inovasi jualan pecel semanggi lewat dunia maya karena pertimbangan penjaja pecel semanggi gendong keliling kampung semakin jarang dan tidak lagi terlalu diminati, apalagi nenek dan ibu Aminah merupakan penjual pecel semanggi gendong turun temurun. Maka disaat Walikota Surabaya Tri Rismaharini meluncurkan situs online Pahlawan Ekonomi pada 2010 yang merupakan wadah bagi para UKM di Surabaya memasarkan produknya, Aminah mencoba ikut memasarkan produk pecel semangginya. “Tidak saya duga ternyata respon yang saya dapatkan. sangat bagus," kata Aminah.

Besarnya order pemesanan pecel semanggi, memacu Aminah menekuni bisnis onlinenya dengan kemasan yang lebih menarik, ada yang bentuk daun semanggi kering di kemas dalam plastik. Jika hendak dimakan, daun semanggi kering tinggal dicelup dalam air panas. Bumbu pecelnya dibuat dalam wadah tertutup. Sekarang setelah menjual lewat online, Aminah dapat meraup omzet hingga Rp 3 juta per hari. Apa yang dilakukan Aminah dengan penjualan online, juga dilakukan oleh Sigit Nurdyansyah yang merupakan contoh sukses pengusaha UKM yang fokus jualan online di salah satu situs jual beli online, Bukalapak.com.

Dimulai Februari 2012, Nurdyansyah kini sebagai top seller di Bukalapak.com. Hingga awal Maret 2015, dia telah membukukan 5.284 transaksi.“Alhamdulillah, omzet saya sekarang sekitar Rp 200 juta per bulan dengan rata-rata 30 transaksi per hari,” ujar Sigit. Dia cerita, pertama kali mengenal transaksi onlie awal 2010. Ketika itu, ia mencoba membeli sepeda secara online. Namun, bukannya barang diperoleh secara utuh, uang yang telah ditransfernya pun raib entah kemana. Untungnya, dia memiliki teman di sebuah bank, sehingga transaksi tersebut dibatalkan dan dia mendapatkan kembali uangnya.“Saya jadi berpikir, apakah benar jual-beli online ini selalu diikuti praktek penipuannya. Ini yang membuat saya ingin memasuki bisnis online,”tandasnya.

Setelah menjajaki beberapa market place online yang ada, akhirnya pilihan jatuh ke Bukalapak.com karena dijamin keamanannya. Mekanismenya, pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu ke Bukalapak.com dan baru dibayarkan kepada pelapak jika item yang dijual sudah diterima oleh pembeli. Sehingga pembeli terhindar dari transaksi jual-beli palsu.

Cerita sukses pelaku UKM berbisnis di dunia maya, menjadi gambaran jelas betapa pentingnya pemanfaatan teknologi informasi saat ini dalam menunjang bisnis usaha. Apalagi, saat ini Indonesia sudah memasuki area digital yang menuntut pola layanan lebih instan, cepat, efisien dan nyaman. CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky bilang, manfaat internet terhadap perkembangan UKM, khususnya pemasaran melalui online bisa memiliki pendapatan yang rata-rata dua kali lipat lebih besar dibandingkan UKM yang tidak menekuni online.”Saat ini diakui banyak UKM yang belum melaksanakan pemasaran melalui online dengan alasan ribet, belum siap dan sebagainya. Padahal, dengan menjalankan pemasaran online, berarti UKM tersebut akan sangat kompetitif, terbuka pikirannya, dan bersiap untuk maju,” jelasnya.

Ekonomi Digital

Dirinya mengungkapkan, fenomena ekonomi digital memang tengah berkembang pesat. Apalagi, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna internet dan media sosial terbesar di dunia atau sekitar 88,1 juta orang dan ditopang daya beli masyarakat terus tumbuh dan tingkat masyarakat ekonomi kelas menengah yang terus tumbuh, rupanya memicu bermunculan berbagai situs belanja online tiap minggunya yang menawarkan tidak hanya elekronik, pakaian, ponsel, gadget tetapi juga menawarkan peralatan rumah tangga, perlengkapan bayi, anak hingga tiket pesawat dan paket wisata. Hal ini tentunya menjadi potensi pasar yang sangat menjanjikan, terlebih potensi perdagangan e-commerce tahun ini diperkirakan mencapai lebih US$ 20 miliar atau sekitar Rp 280 triliun.

Kini, bagi sebagian masyarakat di kota-kota besar, situs online telah menggantikan gerai dan toko retail. Maka ada istilah ‘Perang Digital’ tak lagi asing didengar para pegiat internet dalam memasarkan produknya secara online. Namun faktanya, bicara pertumbuhan star up di era ekonomi digital saat ini, Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, Indonesia memang masih harus membenahi diri untuk bisa bersiap menghadapi gelombang ekonomi internet yang sangat dinamis. Menurutnya, di tengah kelesuan global, ekonomi internet justru tumbuh sangat cepat.

Kata Zaky, untuk saat ini, Singapura-lah yang bersiap untuk menjadi pemain ‘center’ dari pusat ekonomi digital Asia Tenggara. Sementara kota-kota di Australia dilaporkan tengah membangun roadmap startup untuk menjadikan wilayah mereka sebagai sebuah ‘episentrum’ dari inovasi. Berkembang pesatnya bisnis on line di era digital menjadi berkah bagi PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) lantaran pendapatannya mulai meningkat sekitar 30% setiap tahun sejak 2007-2015 yang dikontribusi dari total pengiriman barang pada bisnis e-commerce dengan total mencapai 13 juta pengiriman setiap bulannya atau sekitar 300 barang untuk setiap detiknya.

Eri Palgunandi, Vice President of Marketing PT JNE mengatakan, saat ini pertumbuhan bisnis e-commerce di Tanah Air telah membuat PT JNE kebanjiran order pengiriman barang hingga ke seluruh wilayah di Indonesia. “Fenomena e-commerce di Indonesia ini sangat unik sekali. Bisnis kami di JNE juga ikut terdongkrak pada era e-commerce ini, karena pertumbuhan e-commerce ini juga didorong oleh pertumbuhan pengguna Internet dan smartphone di Tanah Air,” tuturnya.

Eri mengemukakan sebagai salah satu layanan logistik di Tanah Air, JNE juga telah berencana membuat aplikasi yang dinamakan MyJNE untuk memenuhi kebutuhan seluruh pelanggannya, khususnya pelanggan yang melakukan bisnis pada bidang e-commerce. Menurutnya, era digital telah memaksa layanan logistik untuk merubah pola pikir dan layanannya ke dalam dunia digital seperti dalam bentuk aplikasi, sehingga layanan logistik dapat terus bertahan hingga nanti. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…