KOTA SUKABUMI - Pemkot Harus Sosialisasi MEA Kepada Masyarakat

KOTA SUKABUMI 

Pemkot Harus Sosialisasi MEA Kepada Masyarakat

NERACA

Sukabumi - Meskipun Kota Sukabumi bisa dikatakan sudah siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), namun belum terlihat langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkot Sukabumi dalam menghadapi persaingan pasar bebas se-Asia Tenggara tersebut. Untuk itu diharapkan, pemerintah segera melakukan sosialisasi tentang MEA, sehingga semua masyarakat terutama pelaku usaha bisa tahu yang akan dilakukan dalam persaingan nanti.

"Jangan sampai ada masyarakat atau pelaku usaha tidak tahu apa itu MEA," ujar Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Faisal Anwar Bagindo kepada Neraca, Jumat (5/2).

Selain itu, lanjut Faisal, pemerintah juga harus menghapus regulasi yang dianggap akan mempersempit ruang usaha."Oleh pemerintah di inventalisir, kemudian coba bikin regulasi baru, tujuannya untuk memudahkan semua orang melakukan kegiatan usaha. contoh, misalkan ada orang yang akan menanamkan modal dalam bentuk ritel, karena ada regulasi yang bertentangan sehingga inves itu gagal," ujar dia.

Selain itu, tambah Faisal, pemerintah juga secepatnya menata kawasan ekonomi secara jelas, jangan sampai terpisah-terpisah. Apalagi, saat ini daerah Kecamatan Baros, Cibeureum dan Lembursitu (Bacile) akan dijadikan pusat keramaian oleh Pemkot Sukabumi, baik itu perdagangan ataupun perkantorannya., ini merupakan moment yang pas bila disandingkan dengan MEA. Bila perlu pasar juga dibangun didaerah tersebut, termasuk statsiun kereta api nya juga bisa digeser kesana."Selain disana akan ada kawasan pemerintah dan perdagangan, statsiun kota juga ada, termasuk pasarnya. Jadi ketika orang turun dari statsiun mereka bisa menemukan tempat yang "Wah". Artinya mereka bisa ke area perkantoran atau langsung ke pusat perdagangan, ini juga akan menarik investor yang diberangi dengan ekonomi lainnya. Berbeda yang dirasakan saat ini ketika turun dari stasiun, orang hanya menemukan tempat yang kumuh," terang dia.

Sehingga nantinya, kata Faisal, akan memunculkan kawasan-kawasan sentra ekonomi lainnya, pemkot harus memulai eksennya jangan hanya wacana saja. Dan DPRD siap mendorong."Kita siap mendorong, baik itu dari regulasinya ataupun lainnya. Kita siap dorong dari segi apapun untuk kemajuan Kota Sukabumi, yang penting kemajuan daerah juag harus dibarengi dengan kesejahteraan masyarakatnya juga," ujar Faisal.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh anggota DPRD lainnya, Rojab Asyari, menurut dia, selain harus segera mempersiapkan lamngkah dalam menghadapi MEA, juga harus melibatkan peran dari perguruan tinggi, dalam hal persiapan sumber daya manusia (SDM), ilmu dan teknbologi serta pengusahaan bahasa asing. Karena tidak menutup kemunhgkian seluruh prosfesi yang berkaitan dengan pekerjaan, bisa secara beebas akan disrbu oleh tanaga asin. Ini yang harus di perhatikan juga oleh pemerintah dalam MEA ini.

"MEA ini kan global bukan bukan kota Sukabumi saja, tapi kita juga harus perhatikan dampak dari persaingan pasar bebas se asia tenggara nanti, apakah kita mampu bersaing atau hanya menjadi penonton saja, meskipun dari sisi investasi kota sukabumi bisa dibilang bagus, tapi persolan masalah tenaga kerja apakah kita akan kalah dengan negara lain, itu yang harus diwaspadai juga,” tandas Rojab asal Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Begitu juga dari si pelaku usaha, mereka harus dilingudungi dengan hak paten produksinya, jangan sampai kecolongan diambil oleh orang lain."Dinas terkait harus cepat mendata potensi- potensi UKM, dan itu segera dihak pantenkan sebelum direbut oleh orang lain, pemerintah daerah harus berpikir kearah sana juga. Selain hak paten, dari sisi kemasan dan pemasaran, itu juga kelemahan di kita, yang saat ini belum memeiliki rumah kemasan sendiri," ujar dia.

Pemerintah juga, kata Rojab, harus melibatkan lembaga perbankan dalam menghadapi MEA ini, perbankan juga harus ikut peduli dengan minimalnya memebrikan kelonggaran  kredit-kredit bagi pelaku usaha."Kalau bisa seperti negara lain, bunganya tidak terlalu besar begitu juga persayaratannya tidak sulit," pungkas dia. Arya

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…