Banten Siap Dukung Program B20

Banten Siap Dukung Program B20 

NERACA

Serang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten siap mendukung pengembangan dan pemanfaatan biodiesel untuk bahan bakar kendaraan. Karena itu Pemprov Banten siap untuk memperkenalkan program biodiesel kepada warganya.“Untuk biodiesel kan sudah menyatu (dalam bio solar) di masing-masing SPBU, dan di Banten itu sudah ada,” kata Sentot Cahyadi, Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, di hari terakhir Roadshow B20 di Serang, Banten Jumat (5/2).

Sentot menyambut baik acara sosialisasi keliling Jawa-Bali untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat bahwa biodiesel dengan kadar 20% sebenarnya sudah diterapkan sejak 1 Januari 2016 dan dipakai masyarakat lewat produk bio solar di SPBU-SPBU milik Pertamina.“Tanpa disadari masyarakat sebenarnya sudah menggunakan biodiesel,” jelas dia.“Hanya masyarakat belum terinformasikan,” sambungnya.

Sentot mengatakan bahwa program pengembangan biodiesel penting untuk dijalankan untuk lebih memanfaatkan produksi CPO dari kelapa sawit di mana Indonesia merupakan produsen terbesarnya di dunia.“Ibaratnya kalau surplus (CPO), kenapa kita tidak tangkap peluang untuk memanfaatkannya sehingga ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil bisa sedikit demi sedikit dikurangi,” terangnya.

Di Provinsi Banten ketersediaan bio solar di SPBU diterangkan Sentot cukup aman dengan pasokan yang lancar dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta dan TBBM Tanjung Gerem, Banten.“Dua titik itu kan untuk menyuplai Jawa dan Bali. Jadi untuk Banten pasti cukup lah apalagi Banten tidak terlalu jauh,” kata dia.

Roadshow B20 Sosialisasi pemanfaatan B20 atau bahan bakar biodiesel 20% memasuki hari ke-10 atau hari terakhir. Menutup perjalanan selama 10 hari lintas Jawa yang dilepas oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution Rabu (27/1) lalu di Jakarta, Tim Roadshow B20 melakukan kegiatan kegiatan sosialisasi di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Serang dan pada sore harinya Tim ini melakukan sosialisasi di Pelabuhan Merak.

Roadshow B20 merupakan kegiatan sosialisasi Kesiapan Kendaraan Bermotor Diesel Terhadap Pelaksanaan Mandatori B20 (1 Januari 2016). Sebanyak 15 kendaraan berbagai jenis yang menggunakan bahan bakar Biodiesel 20% (B20) tersebut akan melakukan perjalanan ke berbagai kota di seluruh Jawa antara lain Tegal, Semarang, Surabaya, Jember, Malang, Solo, Yogyakarta, Dieng, Bandung, Serang, dan Merak. Perjalanan akan berakhir pada tanggal 5 Februari 2016.

Selama perjalanan di kota-kota tersebut, Tim Roadshow B20 telah melakukan sosialisasi Bahan Bakar Solar ramah lingkungan B20 atau Biodiesel 20%. Bahkan di Dieng Tim Roadshow B20 melakukan pengujian penggunaan B20 pada kendaraan dilakukan di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah pada Rabu (3/2). Tepat pukul 05.00 WIB pengujian dilakukan di suhu sekitar 15-10 derajat Celcius pada sembilan kendaraan yang mengikuti konvoy lintas Jawa ini.

Pengujian dilakukan di daerah dengan suhu rendah dijelaskan Dadan Kusdiana Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit untuk membuktikan jika B20 tidak mengalami perubahan bentuk menjadi membeku yang dapat membuat kerusakan pada mesin kendaraan. Titik kabut B20 (keadaan di mana pada bahan bakar mulai memutih dan berkabut sebelum akhirnya membeku) adalah 0 derajat celcius. Titik kabut B0 (solar murni) adalah minus dua derajat celcius, sedangkan B100 (biodiesel murni) adalah 15 derajat celcius.

Selain untuk membuktikan ketahanan B20 di udara dingin dilakukan pula uji opesitas. Berdasar uji opesitas atau uji kekentalan asap pada salah satu kendaraan tim, terbukti bahwa opesitas kendaraan yang memakai biodiesel memiliki nilai yang lebih baik. Dari kendaraan yang diuji didapat nilai opesitas 5,2%. Angka yang menurut Nanang Hermawan, Engineers Fuel & Gas Research Group Lemigas sangat jauh dibanding angka batasan tertinggi yaitu 70 persen.

Mobil yang diuji menurutnya merupakan produksi di bawah tahun 2010 sehingga batasannya opesitas tertingginya 70 namun jika mobil yang di uji merupakan produksi tahun 2010 ke atas batas maksimal menjadi lebih rendah yaitu 40 persen.

Penerapan batasan opesitas dikatakan Nanang tidaklah sembarangan.“Acuan kita untuk uji ini dari KLH,” kata dia.

Perbedaan batasan maksimal nilai opesitas berdasar tahun produksi menurut Nanang karena kualitas dan teknologi mesin semakin baik sehingga harus diterapkan nilai opesitas yang lebih rendah.“Namun bisa saja mobil-mobil keluaran di atas tahun 2010 memiliki nilai opesitas yang tinggi.Hal ini bisa terjadi jika mobil tersebut kurang mendapat perawatan yang baik. Jadi sebenarnya perawatan mesin dengan baik juga harus disosialisasikan karena ikut menentukan nilai opesitas,” ungkap Nanang. 

Perlu diketahui pengujian mesin berbahan baku biodiesel ini dilakukan pada mobil yang tidak bergerak namun dikondisikan dalam keadaan berjalan dan di gas sampai 3000 rpm. Tidak ada asap pekat yang muncul yang biasanya terlihat pada kendaraan berbahan baku solar. Ini membuktikan B20 dari segi gas buang (karbonmonoksida)  cukup baik terbukti dengan rendahnya karbonmonoksida yang dihasilkan sehingga lebih ramah lingkungan.

Meski memiliki banyak keunggulan dibanding solar namun sangat penting untuk menjaga pembuatan dan penyimpanan biodiesel. Keduanya menurut Dadan harus dilakukan untuk menjaga mutu.

Kegiatan Roadshow B20 selain menggelar seminar di ruang tertutup, sosialisasi juga dilaksanakan di berbagai ruang terbuka seperti di rest area, pool bus, dan terminal. Sebagai penutup kegiatan  Lintas Jawa, Tim B20 akan menggelar kegiatan sosialisasi di Pelabuhan Merak, sore nanti. Mohar

 









BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…