Bank Jateng Berupaya Tingkatkan Volume Kredit Produktif

 

 

NERACA

 

Semarang - Bank Jateng berupaya meningkatkan volume kredit produktif hingga 60 persen dalam kurun waktu dua tahun, kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno. "Untuk kredit produktif, upaya dari Bank Jateng adalah dalam dua tahun ini yang pertama secara organisasi harus menyempurnakannya," katanya di Semarang, Kamis (4/2).

Menurut dia, penyempurnaan secara organisasi tersebut antara organisasi kantor pusat dan organisasi kantor cabang. Dengan begitu, Bank Jateng akan bisa dengan tepat menyeleksi nasabah-nasabah besar dan nasabah kalangan menengah khususnya untuk meningkatkan kredit produktif. "Tanpa itu akan sulit, kami juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar bisa lebih seksama dalam melakukan penilaian kepada nasabah," katanya.

Dengan begitu, pada akhirnya pihak Bank Jateng mampu meningkatkan kualitas kredit produktif. "Acuannya adalah di non performing loan (NPL), kalau NPL rendah artinya penyaluran kredit berjalan baik. Sejauh ini NPL di Bank Jateng secara keseluruhan kredit masih di bawah 1 persen," katanya.

Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri semakin tinggi volume kredit yang digulirkan akan semakin tinggi pula risiko peningkatan NPL. "Ini yang harus dipahami bersama sehingga harus dicari solusinya. Pada dasarnya kami ingin agar kredit tinggi tetapi NPL tetap rendah," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono berharap agar kredit produktif Bank Jateng mampu tumbuh hingga 40 persen dalam kurun waktu tahun ini.

Untuk dapat meningkatkan volume kredit produktif tersebut salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memberikan bantuan untuk kualitas SDM. "Kami mendorong agar Bank Jateng mampu mendukung terwujudnya kualitas SDM. Dengan begitu, kredit produktif ini juga akan lebih tepat sasaran," katanya.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2015 total realisasi kredit Bank Jateng mencapai Rp30,8 triliun dengan komposisi 24 persen pada sektor produktif dan sisanya yaitu 76 persen pada sektor konsumtif. Dari komposisi 24 persen kredit di sektor produktif tersebut sebanyak Rp1,2 triliun atau setara dengan 17 persen di antaranya disalurkan di sektor UMKM.

 

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…