Pasar Saham Belum Pulih - Investor Mulai Realistis Soal Imbal Hasil

NERACA

Jakarta – Meskipun harga minyak mentah dunia tengah mengalami pemulihan, namun kondisi pasar saham belum memberikan jaminan bagi investor untuk kembali ke pasar. Oleh karena itu, menurut Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Legowo Kusumonegoro, saat ini investor lebih bersikap realistis terhadap imbal hasil investasi seiring dengan turunnya nilai tukar rupiah dan fluktuasi pasar. “Masih banyaknya sentiment negatif, harapan investor terhadap imbal hasil investasi menjadi lebih realistis sekarang ini,”ujarnya di Jakarta, Kamis (4/2).

Disebutkan, imbal hasil turun signifikan dari rata-rata 14,8% di kuartal IV-2014 menjadi 11,8% untuk 2016. Namun, lanjut Legowo, investor masih terus menerapkan pendekatan tradisional dalam pengalokasian portfolio mereka. Hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwa 92% mengklasifikasikan simpanan di rekening bank dan deposito sebagai investasi."Meski fakta menunjukkan pendekatan ini tidak mungkin dapat membantu mereka meraih imbal hasil yang diharapkan," tutur Legowo.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Manulife pada Oktober 2015, terungkap bahwa investor menganggap dana tunai (72%) dan emas (67%) sebagai metode perlindungan terbaik guna menghadapi kejadian yang tidak diharapkan, sementara alternatif lainnya tidak begitu diminati. "Dalam kondisi pasar seperti apapun, walau pasar terlihat tidak menguntungkan, investor disarankan untuk tetap melakukan investasi pada beragam portofolio daripada hanya menyimpan dananya di tabungan atau deposito," kata Legowo.

Sebagai informasi, tahun ini PT Manulife Aset Manajemen Indonesia mematok dapat meraih 12.500 investor baru untuk meningkatkan dana kelolaan. Maka guna memenuhi target tersebut,
pengenalan produk reksa dana di tiap-tiap provinsi telah dilaksanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti memberikan pelatihan dan berbagi infromasi dengan mahasiswa.

Kata Legowo, dari 250 juta penduduk Indonesia, masih 300.000 orang yang memiliki produk reksa dana. Untuk menjangkau investor baru, maka literasi investasi reksa dana akan ditingkat ke daerah-daerah. Legowo mengungkapkan total investor MAMI telah mencapai 56.000 investor, atau hampir 20% dari  total investor di Indonesia.

Dia menceritakan pada saat 2010 total investor MAMI masih 22.000 orang, lalu jumlah tersebut terus bertambah sepanjang lima tahun terakhir. Hingga minggu ketiga November 2015, MAMI berhasil menghimpun 10.000 investor baru. Adapun target yang dipatok pada tahun ini sebanyak 12.500

Hingga September 2015, total dana kelolaan reksa dana Manulife mencapai Rp43 triliun. Legowo mengungkapkan aset yang dikelola sempat menembus Rp50 triliun, akan tetapi karena kondisi pasar yang saham yang sempat terkoreksi hingga 15% maka hal tersebut berdampak pada aset keloaan perusahaan. Adapun komposisi aset yang dikelola MAMI sebanyak 50% terdiri dari saham. Sebab, profil investor perusahaan didominasi oleh orang-orang muda yang berusia kurang dari 30 tahun. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…