Berkah Suku Bunga Negatif Jepang - Asing Serap Pasar Obligasi Domestik

NERACA

Jakarta- Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menilai bahwa langkah bank sentral Jepang (BoJ) yang memutuskan untuk menerapkan strategi suku bunga negatif menjadi salah satu pendorong naiknya kinerja pasar surat utang atau obligasi di dalam negeri.”Keputusan BoJ menerapkan kebijakan suku bunga negatif terhitung mulai 16 Februari 2016 nanti di level 0,10% berdampak positif bagi negara-negara yang memiliki suku bunga positif," kata Direktur Utama IBPA, Ignatius Girendroheru di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, keputusan BoJ itu mendorong aksi beli investor asing pada Januari 2016 terhadap Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp19,80 triliun, sehingga kepemilikan pelaku pasar asing menjadi Rp578,32 triliun pada Januari 2016, dari sebelumnya Rp558,52 triliun pada Desember 2015.

Dirinya menuturkan, kepemilikan SBN di Indonesia pada Januari 2016 cenderung masih didominasi asing. Dimana kepemilikan asing di pasar SBN domestik per tanggal 29 Januari 2015 sebesar Rp578,32 triliun atau mencakup 38,94% dari total outstanding SBN senilai Rp1.485,16 triliun. Sementara itu, lanjut dia, sektor perbankan domestik mencatatkan kepemilikan Rp442,76 triliun di Januari 2016, atau sekitar 28,62%.”Aksi beli asing pada awal tahun 2016 itu mendorong pasar SBN di Indonesia positif," katanya.

Selama Januari 2016, Ignatius Girendroheru menambahkan, kinerja pasar obligasi domestik itu lebih besar dibanding dengan pasar saham di Bursa Efek Indonesia. Pada Januari 2016, indek komposit obligasi Indonesia tercatat menguat 5,71 poin atau 3,12% dari level 183,2759 pada awal Januari 2016 ke level 188,9887 pada akhir Januari 2016. Sementara itu di pasar saham, IHSG menguat 22,15 poin atau 0,48% dari level 4.593,01 menjadi 4.615,16.

Disamping itu, lanjut Ignatius, menegaskan, masih positifnya kinerja pasar surat utang atau obligasi domestik pada Januari 2016 karena ditopang oleh stabilitas makro ekonomi nasional, seperti inflasi tahun kalender 2015 di level 3,35% 'year on year' (yoy), lebih rendah dari tahun 2014 di level 8,36% dan kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 bps ke level 7,25% pada pertengahan Januari 2016.

Kemudian, sentiment positif ini juga di dukung oleh kebijakan pemerintah yang merilis paket kebijakan ekonomi jilid IX sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pertumbuhan dalam negeri. Namun melemahnya industri manufaktur Tiongkok serta jatuhnya harga minyak dunia, diakui Ignatius Girendroheru, sempat membayangi pasar obligasi domestik di Januari 2016. Namun demikian, harga minyak dunia sempat berhasil "rebound" sehingga menjaga kinerja pasar obligasi domestik. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…