Matahari Department Perluas Bisnis "E-Commerce"

Perusahaan Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), membeli 10 persen saham PT Global Ecommerce Indonesia (GEI) untuk memperluas bisnis melalui industri "e-commerce".

Corporate Secretary and Legal Director LPPF Miranti Hadisusilo dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa perseroan melihat bisnis "e-commerce" sebagai peluang signifikan untuk memerluas jangkauan bisnis ke seluruh Indonesia. "Perseroan juga melihat bahwa investasi ini dilakukan sebagai dasar untuk hubungan jangka panjang yang strategis dengan GEI dan MatahariMall," paparnya.

Walaupun untuk saat ini GEI posisinya masih belum menguntungkan, lanjut dia, perseroan percaya bisnis "e-commerce" akan positif ke depannya. Tercatat, per Juli 2015, GEI mencatatkan rugi bersih sebesar Rp59,447 miliar. "Bisnis 'e-commerce' merupakan bisnis baru, suatu bisnis yang baru saja mulai pada umumnya mengalami rugi pada awalnya. Namun, perseroan percaya bahwa bisnis 'e-commerce' ini memiliki prospek yang baik pada masa mendatang," katanya.

GEI diperkirakan mulai mencatatkan laba bersih pada 2--3 tahun mendatang. Akan tetapi, tetap tergantung pada perkembangan ekonomi secara keseluruhan, termasuk kebijakan pemerintah.

Ia mengatakan bahwa perseroan telah melaksanakan pembelian saham GEI sebanyak 2.631.580 saham senilai Rp31,750 miliar pada tanggal 11 Agustus 2015, kemudian sebanyak 4.404.700 senilai Rp53,142 miliar pada tanggal 30 Desember 2015. Pembelian saham GEI sebanyak 7.864.075 saham senilai Rp94,880 miliar pada tanggal 20 Januari 2016.

Yang jelas, perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia lima tahun terakhir sangat menjanjikan. Hasil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013, nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai 8 miliar dolar AS atau setara Rp 94,5 triliun dan di tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi 25 miliar dolar AS atau sebesar Rp 295 triliun.

Kondisi ini tidak bisa kita elakkan. Orang-orang dari luar Indonesia akan berduyun-duyun datang ke Indonesia. Tujuan mereka cuma satu, menguasai pasar Indonesia. Mau tidak mau, kita harus berbenah agar mampu menjadi tuan di rumah sendiri,” ujar Co-Founder and  CFO Bukalapak.com Fajrin Rasyid, beberapa waktu lalu.

Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia.

Salah satu langkah untuk berbenah, kata Fajrin, dengan memaksimalkan potensi bisnis e-commerce yang telah terbukti pertumbuhannya terus meningkat.

Apalagi, jual beli online ini hanya butuh modal kecil namun hasilnya sungguh luar biasa (low cost high impact). “Di era seperti sekarang ini, semua orang bisa sukses menjadi online seller,” ujarnya.

Meski demikian, Fajrin  mengingatkan calon pelapak atau penjual online agar mempelajari secara detil media e-commerce-nya. Pasalnya, selama ini dikenal dua kategori dalam e-commerce, yakni Classified Media dan  Transaction Platform.

Untuk yang terakhir, dikenal adanya konsep C2C (personal), lalu small B2C, B2B2C, dan terakhir B2C. “Bukalapak merupakan marketplace (C2C) yang melibatkan pelapak dan pembeli secara langsung,” ujarnya.

Di sisi lain, Fajrin menyarankan agar mereka yang ingin mengelola perusahaan e-commerce segera memulai usahanya dan tidak menunda lagi.

 

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…