Pasar Saham Australia Turun Tertekan Kekhawatiran Global

Dukungan lemah luar negeri dan pelonggaran bisa yang diperbaharui oleh bank sentral Australia di tengah ketidakpastian ekonomi global telah mengakibatkan penurunan pasar lokal satu persen pada Selasa, menjadi ditutup sedikit di bawah 5.000 poin.

Indeks acuan S&P/ASX200 berakhir 50,3 poin atau satu persen lebih rendah pada 4.993,3, sementara indeks All Ordinaries turun 50,4 poin atau 0,99 persen menjadi 5.043,9. "Awal yang baik untuk bulan kemarin, kami naik sekitar 0,75 persen, tapi kami telah menghapus mereka (keuntungan) cukup cerdas hanya dalam satu sesi, sayang sekali," analis pasar CommSec, Steven Daghlian mengatakan kepada Xinhua.

Kepositifan yang melihat saham AS menarik kembali kerugian pada Senin gagal ditransfer ke pasar lokal pada Selasa, karena kegugupan kembali memasuki perdagangan Asia dari berlanjutnya aksi jual di minyak dan kekhawatiran berkelanjutan dari sektor manufaktur Tiongkok setelah rilis data PMI pada Senin, analis pasar IG, Angus Nicholson megatakan kepada Xinhua.

ASX mengalami aksi jual tajam segera setelah bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama atau "official cash rate" tak berubah, mengubah nada dan fokus mereka ke volatilitas keuangan global. "Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global tampaknya telah membebani ASX meskipun faktanya bahwa mereka tampak mengisyaratkan kemungkinan ada penurunan suku bunga lebih lanjut ke depan yang akan menjadi positif untuk saham-saham," kata Nicholson.

Namun, kinerja terburuk saham-saham penambang dan energi Australia "bukan kejutan besar" mengingat harga minyak turun lagi pada Senin ke kisaran terendah 12-tahun sementara besi dan emas naik, tetapi tidak cukup untuk menghentikan aksi jual dalam penambang, kata Daghlian.

BHP Billiton turun 2,16 persen menyusul penurunan peringkat kredit oleh Standard & Poor's, saingannya Rio Tinto merosot 3,67 persen dan penambang emas Newcrest tergelincir 0,45 persen.

Oil Search meluncur 2,75 persen, Santos kehilangan 4,26 persen dan Woodside Petroleum 3,26 persen lebih lemah.

ANZ turun 0,77 persen, Commonwealth Bank of Australia tergelincir 0,26 persen, Westpac 1,14 persen lebih rendah, namun National Australia Bank naik 0,29 persen. Wesfarmers berakhir 0,45 persen lebih kuat meskipun Woolworths jatuh 1,15 persen. Qantas naik tipis 0,25 persen, namun Telstra merosot 1,06 persen.

 

Pertahankan Suku Bunga

 

Sementara itu, bank sentral Australia mempertahankan suku bunga utamanya pada rekor rendah dua persen, tetapi menjaga kemungkinan pemotongan lebih lanjut karena bank memonitor kemungkinan dampak negatif dari gejolak pasar global terhadap permintaan domestik.

Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), telah memangkas suku bunga 275 basis poin sejak November 2011 untuk meningkatkan perekonomian ketika berupaya keras untuk menjauh dari ketergantungan pada pertambangan.

Setelah pertemuan kebijakannya pada Selasa mengatakan "ada prospek layak untuk pertumbuhan lanjutan dalam perekonomian, dengan inflasi mendekati target ".

RBA mencatat tanda-tanda perbaikan dalam perekonomian Australia, termasuk penurunan baru-baru ini dalam tingkat pengangguran dan penibgkatan dalam pinjaman dunia usaha.

Tapi bank memperingatkan tentang keadaan ekonomi global, termasuk pertumbuhan lemah di negara-negara berkembang, penurunan harga komoditas dan volatilitas di pasar keuangan. "Selama periode ke depan, informasi baru akan memungkinkan dewan untuk menilai apakah perbaikan terbaru dalam kondisi pasar tenaga kerja berlanjut dan apakah turbulensi keuangan baru-baru ini menandakan permintaan global dan domestik lebih lemah," kata Gubernur RBA Glenn Stevens dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan.

"Berlanjutnya inflasi yang rendah dapat memberikan ruang untuk kebijakan yang lebih longgar, yang akan tepat untuk memberikan dukungan bagi permintaan." Dolar Australia naik menjadi 71,29 sen AS setelah pengumuman dari 71,06 sen AS, tapi segera mundur ke bawah 71 sen AS.

Sementara Australia telah menghindari kejatuhan ke dalam resesi selama 24 tahun, ekonomi telah dirugikan oleh pelambatan pertumbuhan di Tiongkok, mitra perdagangan terbesarnya.

Pengeluaran oleh industri-industri non-pertambangan belum mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh berakhirnya booming investasi sumber daya yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara tingkat pengangguran mencapai puncaknya pada tertinggi 12-tahun di 6,4 persen pada tahun lalu sebelum membaik.

Australia juga telah terpukul oleh angka inflasi lemah, sebuah tren yang sedang dialami oleh negara-negara maju lainnya karena penurunan harga energi. "Kami belum tahu bahwa volatilitas di pasar (keuangan) akan berdampak pada pertumbuhan," kepala ekonom Deutsche Bank untuk Australia Adam Boyton mengatakan kepada AFP.

"Jika Anda memasukkan semacam lingkungan dengan penurunan tingkat pengangguran, Anda punya banyak waktu untuk mendapatkan beberapa data yang lebih banyak dan melihat-lihat."

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…