Stikom Surabaya Bikin Aplikasi Anti Plagiat - Cegah Plagiat Skirpsi

 

 

 

Demi mengincar sebuah titel, banyak mahasiswa yang mengambil jalan pintas demi menyelesaikan jenjang pendidikan sarjananya, misalnya dengan membeli skripsi atau bahkan menjiplak skripsi. Namun begitu, jangan harap nantinya hal itu bakal terjadi karena Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Surabaya mulai mengembangkan aplikasi anti plagiat, yang digunakan untuk mengoreksi skripsi mahasiswa agar tidak ada hasil Tugas Akhir (TA) yang merupakan jiplakan/plagiat.

Dosen Informasi Stikom, Sri Hariani mengatakan awalnya aplikasi yang dikenalkan pada dosen harus mengoreksi keaslian skripsi mahasiswa sejak tahun 2012, namun tahun ini aplikasi juga harus diterapkan pada mahasiswa. Ia menjelaskan untuk memeriksa tingkat keaslian karya mahasiswa bukan perkara mudah karena ada jutaan karya yang sudah diciptakan mahasiswa, sehingga membutuhkan penyaringan tersendiri untuk memudahkan kerja dosen.

"Dosen dan mahasiswa juga kadang sering plagiat, namun sebagai penguji terkadang kesulitan untuk mencari informasi agar tidak plagiat karena banyak karya hasil dari internet, kemudian sudah dikatakan plagiat," paparnya. Terlebih saat ini, lanjutnya tren dalam pembuatan aplikasi untuk android semakin berkembang, sehingga banyak kemiripan antara aplikasi satu dan lainnya. Terkadang bisa saja dosen lengah menyadari karya mahasiswa sama dengan karya yang telah ada.

"Jika di kampus kami batas kemiripan maksimal 40 persen, lebih dari itu harus diperbaiki karyanya, sehingga meskipun TA itu berbentuk inovasi, namun tidak boleh mirip semua. Kemungkinan aplikasi terjemah yang berbeda bahasa bisa menjadi pembedanya," ungkapnya. Oleh karena itu, Ia mengimbau mahasiswa untuk mencantumkan setiap landasan teori ataupun pembahasan yang berasal dari karya orang lain atau sumber lain,agar tidak membiasakan untuk memperbanyak bahan skripsi.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 bidang akademik Stikom, Pantjawati Sudarmaningtyas menjelaskan, sejak tahun 2012 akses untuk aplikasi plagiat hanya untuk dosen. Aplikasi Turn In It ini mengkaji hasil unggahan teks untuk dilihat dari berbagai database tingkat kemiripannya. "Dari aplikasi ini diketahui kemiripan hasil mahasiswa dengan beragam sumber sampai berapa persen, jika kurang dari 40 persen makan bisa maju sidang skripsi, namun jika kemiripan hingga lebih dari 40 persen maka revisi. Aturan ini sudah diberlakukan sejak 2012 melalui SK Ketua Stikom," ujarnya.

Perbaikan skripsi ini, ia menambahkan tentunya akan berdampak pada masa penyelesaian skripsi, namun dengan adanya aplikasi anti plagiat ini bisa mengoreksi skripsinya setiap bab, agar tidak ada kemiripan lebih dari 40 persen. "Tahun ini sebanyak 70 dosen diminta mengajarkan alikasi ini untuk digunakan mahasiswa bimbingannya, namun masih terbatas pada hasil karya dalam bentuk teks, sedangkan untuk jurusan yang memuat gambar didalamnya terpaksa harus dikoreksi secara manual," paparnya.

Jurusan yang memuat gambar, ia mencontohkan Desain Komunikasi Visual (DKV), Multimedia dan desain grafik yang terpaksa harus dikoreksi secara manual karena aplikasi tersebut memang belum bisa memeriksa gambar, dan masih sebatas teks.

 

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…