Jaga Pasar Tetap Solid

Di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi melambat, daya beli masyarakat melemah, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai titik terendah, serta indeks harga saham gabungan terus tergerus. Ini sebagai imbas dari akumulasi tekanan eksternal menuntut setiap negara, termasuk  Indonesia untuk semakin solid dan lebih meningkatkan koordinasi kebijakan di antara pengambil keputusan strategis.

Bagaimanapun, para pelaku usaha sekarang lagi menghadapi kondisi tak menentu dan memantau kerja pemerintah saat ini. Adanya kegaduhan antar menteri diKabinet Kerja setidaknya akan menurunkan kepercayaan. Contoh kasus munculnya disharmoni antara Wapres Jusuf Kalla, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menteri BUMN Rini Soemarno, menunjukkan leadership di pemerintahan gampang goyah menghadapi persoalan internasl. 

Kita semua berharap adanya soliditas di manajemen pemerintahan agar bisa kembali fokus bekerja secara kolektif dalam menenangkan pasar di tengah ketidakpastian perekonomian dunia. Soliditas kabinet sangatlah penting mengingat para pelaku pasar saat ini menghadapi risiko ketidakpastian.

Pemerintah perlu membentengi pelaku usaha didalam negeri dari gejolak dan tidak menentunya arah perekonomian dunia. Ini hanya dapat dilakukan apabila di dalam pemerintahan, para anggota kabinet memiliki soliditas dan semangat kebersamaan serta tidak saling menyalahkan satu dengan yang lain.

Kegaduhan, kontroversi, dan silang pendapat antarpejabat di pemerintahan yang muncul ke publik tidak hanya kontraproduktif, tetapi juga menambah kadar ketidakpastian bagi para pelaku pasar. Hal ini membuat pelaku pasar harus berhadapan dengan dua front sekaligus, yaitu ketidakpastian ekonomi global dan ketidakpastian arah kebijakan pemerintah akibat tidak solidnya anggota kabinet.

Kondisi seperti ini bagi pemerintah juga akan menyulitkan dalam meningkatkan koordinasi menghadapi gejolak perekonomian global dan untuk merealisasikan pembangunan nasional. Salah satu sumber ketidakpastian di pasar keuangan adalah kebijakan Tiongkok mendevaluasi nilai mata uangnya serta melambatnya aktivitas manufaktur negara itu, yang berdampak luas tidak hanya di kawasan Asia, melainkan juga dunia.

Data awal indeks manufaktur Tiongkok (PMI-Purchasing Manager Index) berada di level 47,1 pada Agustus atau turun dari Juli pada 47,8. Indeks manufaktur Tiongkok yang di bawah 50 ini menunjukkan kontraksi dan menjadi yang terburuk sejak Maret 2009. Melambatnya ekonomi Tiongkok ini menjadi tantangan besar bagi ekonomi nasional mengingat negara tersebut merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.

Apalagi saat ini juga pemerintah sangat aktif mengundang investor Tiongkok untuk membangun infrastruktur di Tanah Air. Data resmi PMI Tiongkok dapat menambah derajat ketidakpastian perekonomian global di saat semua negara menunggu kepastian kenaikan dan besaran suku bunga acuan di Amerika Serikat. Nilai tukar mata uang sejumlah negara khususnya Asia Tenggara terimbas kebijakan Tiongkok dan Bank Sentral AS (The Fed).

Tidak hanya itu. Malaysia dan Thailand kini dilaporkan berada dalam ambang krisis akibat depresiasi mata uang ringgit dan anjloknya bursa saham. Gejolak di Malaysia juga diperparah oleh kisruh politik yang semakin menekan perekonomian mereka. Kondisi politik di Thailand juga tak menentu juga mempengaruhi mata uang negara itu. Kita berharap langkah yang diambil oleh Tiongkok tidak menghasilkan perang mata uang yang akan semakin memperburuk perekonomian dunia.

Kendati pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan baik di sektor fiskal maupun moneter untuk menahan tekanan yang lebih dalam, kondisi ini belum menjamin sepenuhnya atas dampak perang mata uang tersebut.

Meski  Bank Indonesia sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menahan tekanan mata uang rupiah mulai dari intervensi di pasar valas, pembelian SBN di pasar sekunder, operasi pasar terbuka, menyesuaikan frekuensi lelang foreign exchange swap, pembatasan pembelian US$, mengubah mekanisme lelang term deposit (TD) valas, menyesuaikan harga dan memperpanjang tenor sampai tiga bulan. Semua itu hanya bersifat sementara, karena turbulensi mata uang dapat terjadi dalam hitungan detik. Waspadalah! 

BERITA TERKAIT

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…