Yogyakarta - Berbasis Nasabah Lokal, BMT Mampu Bersaing di Era MEA

Yogyakarta

Berbasis Nasabah Lokal, BMT Mampu Bersaing di Era MEA

NERACA

Jogjakarta - Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) memiliki posisi strategis dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pasalnya BMT memiliki potensi dasar nasabah lokal yang kuat dan kompetitif, sehingga akan mampu bersaing di era perdagangan bebas.“Tapi ada hal-hal krusial yang tetap harus diperhatikan seperti menyangkut kualitas, pelayanan dan lainnya.Yang tak kalah pentingnya, harus bisa menggapai posisi yang lebih baik dengan jalan memperbaiki diri serta menjalin hubungan intensif dengan lembaga sejenis,” ujar Deputi Kelembagaan Kemenkop dan UKM, Choirul Djamhari, saat menghadiri Rapat anggota Tahunana (RAT) ke XVIII serta Milad ke21,BMT Al Ikhlas, di Graha Pandawa, Kompleks Balaikota Yogyakarta, pekan kemarin.

Choirul menambahkan, BMT sebagai jelmaan koperasi dengan prinsip syariah, memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Hanya saja secara umum, masih diperlukan usaha untuk memperkuat kelembagaannya.“Karena itu, Kemenkop dan UKM bersama OJK sedang mendata dan memberi kesempatan pada BMT untuk memilih, apakah akan berbentuk kelembagaan koperasi atau bukan. Jika, koperasi berarati ada dibawah naungan kami, jika tidak akan berada dibawah binaan OJK Yang jelas, prinsip dasarnya BMT harus tetap dikembangkan,” jelas dia.

Beberapa prinsip dasar tersebut meliputi, memiliki sumber daya yang memadai sebagai lembaga usaha, bersedia mengikuti semua peraturan baik secara industri maupun regulasi pemerintah, sebagai bekal mengelola dengan prinsip yang baik dan benar. Selain tentu ada aturan syariah yang dipegang sebagai jalan mengagungkan syiar Islam.

Sementara itu Ketua Pengurus BMT Al Ikhlas, Ahmad sumiyanto menuturkan pihaknya ingin memperkuatjalinana keanggotaan. Sebab menurutnya, ukuran sukses BMT antara lain ketika partisipasi anggota meningkat demikian pula dengan kesejahteraan anggota juga meningkat. Selain itu penguatan pada kredit atau pembiayaan pada anggota berbasis komunitas.“Keberhasilan BMT juga diukur dari keberhasilan mengelola bisnis,” kata dia. 

Saat ini aset BMT Al Ikhlas tercatat sebesar Rp37 miliar. Pada 2016 ini, ditargetkan aset bertambah menjadi Rp 41- Rp 42 miliar atau naik Rp 4-5 miliar. BMT Al Ikhlas juga menargetkan peningkatan anggota sampai 100 persen pada 2016 ini. Mohar

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…