Demi mendongkrak pariwisata, Indonesia semakin aktif berpromosi dalam event-event internasional. Di awal tahun saja, Indonesia sudah berpartisipasi dalam event Boot Düsseldorf, yang berlangsung sejak 23 Januari hingga 31 Januari 2016 di Jerman.Boot Düsseldorf atau The Düsseldorf International Boot Show merupakan pameran perahu terkemuka di dunia. Ada lebih dari seribu peserta pameran dari berbagai negara yang terlibat setiap tahunnya pada event tersebut. Pada penyelenggaraan di hari pertamanya tahun ini, Boot Düsseldorf sudah menarik pengunjung sebanyak 80.120 pengunjung.

Boot Düsseldorf 2016 memiliki tema “Experience 360° Water Sports”. Pameran tersebut menghadirkan yacht mewah dan kapal motor serta kesempatan untuk mencoba diving, kitesurfing, wake-and-skimboarding, berlayar, memancing, dan berkano. Keterlibatan Indonesia dalam pameran tersebut tentu sangat tepat mengingat wisata maritim merupakan salah satu kekuatan pariwisata Indonesia yang sudah diakui dunia.

Pada akhir 2015 lalu saja, Pulau Bali dianugerahi penghargaan sebagai tujuan wisata terbaik dunia tahun 2015 untuk kawasan Asia  oleh majalah Travel+Leisure. Bali juga dikukuhkan menjadi ‘hall of fame’ karena telah ada di daftar selama 10 tahun berturut – turut.Kemudian Raja Ampat di Papua Barat dan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur berada di peringkat dua teratas dari daftar Destinasi Snorkeling Terbaik Dunia versi.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Nia Niscaya mengatakan keterlibatan Indonesia dalam ajang tersebut diprediksi bisa membantu meningkatkan jumlah kunjungan turis mancanegara yang mencapai angka 20 juta wisatawan sampai akhir 2019 mendatang. Apalagi belakangan ini popularitas Indonesia cukup meningkat dengan sederet prestasi membanggakan.

“Dengan berbagai penghargaan internasional yang diterima Indonesia di awal tahun 2016 ini, baik dari UNWTO maupun dari ASEANTA, kami percaya diri dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan meningkatkan perolehan devisa lebih dari 12,7 miliar untuk Negara,” kata Nia dikutip dari keterangan resmi yang diterima redaksi Neraca.

Selain mengikuti pameran pariwisata, Kementerian Pariwisata juga sudah menetapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara di bidang maritim. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 105 tahun 2015 yang memberikan kemudahan bagi yachter memasuki wilayah Indonesia (Clearance Approval for Indonesian Territory - CAIT).

Pada 2019 mendatan kunjungan yachts ke Indonesia diprediksi akan mencapai angka 5000 yacht dan berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 500 juta USD atau senilai Rp6,9 triliun.

Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 121 tahun 2015 tentang pemberian kemudahan bagi wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar (cruise) berbendera asing. Dengan peraturan tersebut, kapal asing bisa mengangkut dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia yaitu Pelabuhan Belawan. Medan (Sumatera Utara), Pelabuhan Tanjung Priok  DKI Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak  Surabaya (Jawa Timur), Pelabuhan Benoa  Bali, dan pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

Aturan tersebut diperkirakan akan meningkatkan jumlah kunjungan cruise asing ke Indonesia menjadi 1000 kunjungan tahun 2019 dan menambah pemasukan negara sebesar US$300 Juta atau setara dengan Rp4,1 triliun