KOTA PALEMBANG - Pedagang Daging Sapi Terpaksa Turunkan Harga

KOTA PALEMBANG

Pedagang Daging Sapi Terpaksa Turunkan Harga 

NERACA

Palembang - Sejumlah pedagang daging sapi di beberapa pasar tradisional Kota Palembang terpaksa menurunkan harga untuk menjangkau daya beli masyarakat.

Apik, pedagang di Pasar Kuto Palembang, Jumat (29/1), mengatakan, harga daging terpaksa dipatok Rp130.000 per kg sejak tiga hari lalu untuk membangkitkan daya beli masyarakat yang anjlok sejak sepekan terakhir."Ini inisatif pedagang sendiri untuk sedikit saja mengambil untung yakni hanya Rp5.000/kg, karena jika dipaksakan Rp135.000/kg, siapa yang mau beli," kata Apik, pedagang mulai berbisnis daging sejak 40 tahun lalu meneruskan usaha keluarga.

Ia menjelaskan, penurunan harga ini diharapkan kembali meningkatkan daya beli masyarakat mengingat harga daging yang ideal dikisaran Rp120.000---Rp125.000 per kg. Namun, faktanya, tetap saja masyarakat enggan membeli.

"Ini pengaruh pemerintah yang membesar-besarkan masalah melalui media, padahal harga sudah turun dan pedagang tetap saja berjualan, lihat saja sendiri ada tujuh pedangan tetap dagang," ujar dia.

Dia pun menyebutkan, sebelum kenaikan harga daging sapi ini bisa menjual 100 kg per hari, namun kini hanya 60 kg per hari sehingga terjadi penurunan omzet sekitar 40 persen yakni dari Rp12 juta menjadi hanya berkisar Rp7,8 juta/hari."Keadaan ini membuat sisa daging disimpan di lemari pendingin, tapi ketika dijual lagi harganya tentunya turun menjadi Rp120.000/kg," kata dia.

Pedagang lainnya, Ijan Ayib mengatakan heran dengan kenaikan harga daging sapi ini, karena lonjakannya terjadi hingga beberapa kali."Saya heran, sejak 25 Desember 2015, harga bergerak hingga lima kali. Harga seperti bola liar, dan sangat sulit ditebak. Sedihnya, ini tidak diterima oleh pembeli sehingga mereka memilih tidak membeli daging," kata dia.

Ia menyebutkan, pada 25 Desember 2015 harga daging sapi dalam kondisi rakas (sudah dipotong kepala dan kaki, dikuliti, dan isi perut dikeluarkan) dari Rumah Potong Hewan Rp83,5 ribu per kg, 27 Desember 2015 Rp84,5 ribu per kg, 4 Januari 2016 Rp85 ribu per kg, 20 Januari 2016 Rp90 ribu per kg.

"Ini yang menjadi pertanyaan pedagang, mengapa terjadi, apakah pemerintah tidak memiliki cara untuk menjaga harga sapi. Jangan seperti ini, dalam satu bulan sampai beberapa kali naik," ujar dia.

Sementara itu, terkait kenaikan harga daging sapi di beberapa provinsi membuat pemerintah membatalkan aturan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen bagi seluruh ternak impor dan dalam negeri, selain sapi indukan. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…