Tim CSR PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (“BEST”) bekerjasama dengan Forum Pencinta Alam Kawasan Industri (FPAKI) MM2100 dan Gerakan #Savemugo Muara Gembong menuju Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/1) sebagai upaya dalam mendukung keberlangsungan dan keberhasilan pendidikan yang berkualitas.

Menurut Corporate Secretary BEST, Herdian, sebagai bentuk kepedulian perseroan memberikan tas dan peralatan sekolah kepada para murid serta komputer di SDN 04 dan Madrasah Ibtidaiyah Mansya’ul Huda. "Dengan harapan dapat memberikan motivasi/semangat kepada para anak didik dan para guru yang dapat lebih memacu kreativitas dalam proses belajar mengajar dan pada akhirnya dapat bermanfaat bagi anak didiknya," ujar Herdian, usai memberikan bantuan simbolis.

Ia juga menambahkan, bahwa bantuan pendidikan merupakan salah satu program kegiatan tanggung jawab lingkungan sosial, dari tiga program yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan pada tahun ini. Terpilihnya Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong sebagai salah satu lokasi kegiatan CSR perseroan, menurut Herdian, karena fasilitas infrastrukur masih kurang dan banyak perusahaan yang belum menjangkau wilayah tersebut. “Yang pasti tujuannya untuk kesejahteraan dan berkelanjutan,” tukasnya.

Sebelumnya pada September 2015 lalu, BEST mengadakan penanaman 2.000 pohon Mangrove di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi. Penamanan pohon Mangrove ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility(CSR) perseroan dalam melakukan pelestarian lingkungan.

Melalui kegiatan ini, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk ingin berkontribusi dalam pelestarian daerah hutan Mangrove, di pesisir wilayah Bekasi yang keadaannya semakin memprihatinkan akibat abrasi pantai. Selain mencegah abrasi pantai lebih lanjut, pelestarian daerah hutan Mangrove ini juga penting karena merupakan rumah bagi beberapa jenis flora dan fauna, dan salah satunya adalah keberadaan spesies Lutung Jawa yang terancam punah.

Terkait ekspansi bisnis, sebagaimana diketahui, BEST telah meresmikan Hotel Enso sebagai salah satu andalan perseroan dalam mereguk pendapatan dalam jangka panjang. Untuk tahap awal, tingkat keterisian kamar atau okupansi Hotel Enso diperkirakan akan berada di bawah 60%. Namun diprediksi okupansi bisa melonjak karena pasokan kamar hotel di Cikarang terbilang terbatas.

Sebagai gambaran, di Cikarang okupansi apartemen sewa sudah terisi penuh sehingga pasokan hotel baru dinilai akan diserap oleh kalangan pekerja yang berdomisili di Kawasan Industri Cikarang. Adapun, Hotel Enso dirancang khusus untuk ekspatriat Jepang dengan klasifikasi hotel bisnis. Hotel ini dibangun di atas lahan seluas 3.600 meter persegi dan berkapasitas 193 kamar.