Tiongkok, Banyak Komitmen Minim Realisasi Investasi

 


NERACA

Jakarta - Investasi menjadi salah satu sektor yang dikejar oleh pemerintah. Mengandalkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pemerintah melakukan berbagai macam terobosan agar investor bisa berinvestasi di Indonesia dengan cepat, salah satunya dengan perizinan tiga jam. Pemerintah pun ikut memperkenalkan program terbaru tersebut, tak terkecuali ke ke investor Tiongkok.
Hal disayangkan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam sambutannya di Mandiri Invesment Forum 2016 adalah banyaknya komitmen yang dibikin oleh Tiongkok namun realisasinya masih minim. "Komitmen investasi dengan Tiongkok itu cukup banyak, tapi realisasinya sedikit," ungkap Bambang di Jakarta, Rabu (27/1).

Bambang mengatakan sejauh ini Jepang masih menjadi negara diposisi teratas dalam realisasi investasi di Indonesia disusul oleh Taiwan, dan Singapura. Sementara Tiongkok bukan termasuk dalam lima besar negara yang berinvestasi di Indonesia.

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terlena dengan mengekspor bahan mentah ke Tiongkok, ketika ekonomi Tiongkok mengalami perlambatan maka secara otomatis itu juga mempengaruhi ekspor Indonesia. "Makanya kedepan kita sudah sampaikan ke Menteri Perdagangan untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah namun barang jadi sehingga memberi nilai tambah bagi Indonesia. Dan kedepannya kita akan mengandalkan ekspor manufaktur," jelasnya.

Data BKPM menyebutkan rasio antara rencana investasi dan realisasi investasi asal Negara Panda itu masih rendah. Rasionya masih hanya 7 persen. Padahal, Cina selama tahun 2015 mencatatkan nilai rencana investasi tertinggi yang mencapai Rp 277 triliun. BKPM menganggap hal tersebut sebagai tantangan untuk terus meningkatkan arus modal langsung dari negara Panda tersebut.

"Rencana investasi dari Tiongkok (China) tergolong besar. Namun memang tantangan yang kami hadapi adalah untuk merealisasikan rencana investasi tersebut. Rasio perbandingan antara rencana dan realisasi investasi Tiongkok masih di bawah 10%," kata Kepala BKPM Franky Sibarani. Franky mengatakan, pihaknya terus mempromosikan potensi investasi di Indonesia kepada para investor asal China. Salah satunya menggelar Indonesia-China Business Forum di Shanghai, yang rencananya akan dihadiri sekitar 100 calon investor potensial dari China.

Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tersebut juga akan menggelar one-on-one meeting dengan sejumlah perusahaan China yang dianggap serius di tempat yang sama. Sejumlah investor tersebut, menyatakan rencananya berinvestasi di industri pariwisata, kawasan industri, industri pengolahan nikel, dan pembangkit listrik. "Kami berharap perusahaan tersebut dapat melangkah maju dengan mengajukan prinsip ke BKPM," imbuhnya.

Kendati demikian, Franky menyatakan, realisasi investasi China terus meningkat atau rata-rata tumbuh 66% per tahun sejak 2010. Apabila realisasi investasi China di Indonesia 2010 tercatat USD174 juta, maka pada 2014 realisasinya mencapai USD800 juta.

Franky mengatakan, rencana investasi China sepanjang Januari-September 2015 mencapai USD13,9 miliar atau meningkat 46% dibanding periode sama tahun lalu. Rencana tersebut mengindikasikan potensi kerja sama kedua negara yang cukup besar. "Tiongkok merupakan salah satu negara prioritas yang ditargetkan dapat merealisaskan investasinya di Indonesia," kata dia.

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…