Usaha Laundry Kiloan Masih Kinclong

Peluang bisnis binatu atau laundry masih kinclong alias bersinar. Tak heran, bila tawaran kemitraan binatu masih terus bermunculan. Salah satunya datang dari Nata Laundry asal Cilacap, Jawa Tengah. Kemitraan ini menawarkan tiga paket investasi, mulai Rp 60 juta, Rp 90 juta, dan Rp 170 juta.

Salah satu yang gencar menawarkan kemitraan adalah Sugiarto yang mengusung brand Nata Laundry di Cilacap, Jawa Tengah.

Mendirikan usaha tahun 2010, Sugiarto resmi menawarkan kemitraan pada 2013. Saat ini, sudah ada 10 gerai Nata Laundry. "Delapan milik mitra di Kebumen dan Cilacap," kata Sugito.

Untuk paket Rp 60 juta, mitra mendapatkan dua mesin cuci kapasitas 5 kilogram (kg), dua setrika uap, dan dua mesin pengering kapasitas 4 kg. Selain itu, ada juga detergen, parfum pakaian, pelatihan, dan media promosi seperti banner dan SOP.

Sementara paket Rp 90 juta mendapat fasilitas dua setrika uap, tiga unit mesin cuci kapasitas 5 kg, dan dua mesin pengering 9 kg. Ada pun paket Rp 170 juta mendapat tiga setrika uap, lima mesin cuci 5 kg, dan tiga mesin pengering 12 kg.

Kerjasama ini berlaku selama lima tahun. Setelah itu, mitra tidak dikenakan biaya royalti atau franchise fee. Namun, mitra wajib membeli perlengkapan ke pusat, seperti detergen, parfum dan lainnya.

Sugiarto mengklaim, Nata Laundry unggul karena menyediakan jasa cuci lengkap. Bukan saja pakaian, Nata Laundry juga menyediakan jasa cuci sarung bantal, gorden, handuk, seprei, tas, boneka, karpet, dan lainnya.

Tarif jasa binatu kiloan mulai dari Rp 4.500-Rp 10.000 per kilogram (kg). Sedangkan paket binatu hotel dibanderol Rp 3.000-Rp 60.000 per satuan.

Menurut Sugiarto, mitra paket Rp 60 juta bisa mencuci 50 kg pakaian per hari, dengan omzet Rp 15 juta per bulan. Sementara mitra paket Rp 90 juta bisa mencuci 100 kg pakaian per hari dengan omzet Rp 30 juta per bulan. "Untuk paket Rp 170 juta bisa mengantongi omzet Rp 100 juta per bulan," ujarnya. Rata-rata laba bersih berkisar 20%-40% dari omzet, sehingga mitra bisa balik modal 10 bulan-13 bulan.

Untuk calon mitra, cukup menyediakan ruangan seluas 10 meter persegi (m²)–30 m² untuk paket easy, atau 50 m²-100 m² untuk paket elegan. Lokasinya bisa di perumahan ataupun jalan utama.

Pengamat Waralaba dari Entrepreneur College, Khoerussalim Ikhsan mengatakan, pasar binatu tetap terbuka, terutama di kota besar. Namun, di tengah ketatnya persaingan, "Setiap pemain harus memikirkan kelebihan jasa yang ditawarkan ke konsumen," katanya.

Misalnya menghadapi kendala cuaca (hujan) tidak menentu, pengelola harus memiliki teknologi yang bisa mengatasi itu.          

BERITA TERKAIT

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…