Era Kompetisi, Pengelolaan Irigasi Harus Efisien

Indonesian National Committee on Irrigation and Drainage (INACID) menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan dan Seminar Nasional yang dibuka Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Denpasar, Bali, Jumat (22/1). Acara tersebut digunakan untuk saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman, menuangkan ide, gagasan dan kemampuan dalam bidang pengelolaan air.

Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Arie Setiadi Murwanto, para pejabat di lingkungan Dinas PSDA Provinsi Bali serta para pengajar di Universitas Udayana.

Dalam sambutannya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, produksi pangan sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor tanah dan air. Menurut dia, air diperlukan oleh tanaman pangan sebagai media untuk membawa unsur-unsur hara yang terdapat di dalam tanah agar tanaman dapat tumbuh, berkembang dan berbuah.

"Inilah peranan air irigasi sangat penting dalam menjaga produksi pangan nasional", kata Basuki. Pada bagian lain, dirinya mengatakan ada lima hal yang untuk mendorong tercapainya kedaulatan pangan. Pertama, ketersediaan benih. Kedua, adanya pupuk. Ketiga, cara tanam yang baik. Keempat, penyuluhan yang baik. Kelima, ketersediaan air. "Tugas dan kewajiban kementerian PUPR adalah yang kelima yaitu dengan penyediaan air", tambahnya.

Dia juga menambahkan, di era kompetisi kini ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengelola irigasi. Yaitu harus lebih baik, harus lebih murah, dan harus lebih cepat. "Saya menyebutnya 3L. Artinya, di situlah ada nilai efesiensi dalam melakukan pengelolaan dan pengembangan irigasi. Untuk itu INACID harus berpedoman pada itu, agar ke depan dapat mengelola dan mengembangkan irigasi menjadi lebih baik", tegas Basuki.

Mengenai ketahanan air, dia pun menuturkan, untuk program lima tahun ke depan, untuk ketahanan air pihaknya akan membangun satu juta hektar irigasi baru, baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Dibangunnya irigasi baru ini, sambung Basuki, tentunya untuk menjamin ketersediaan air, sehingga pada saat kemarau panjang masih mendapat air yang dibutuhkan. "Untuk irigasi yang rusak tentu nanti akan diperbaiki,” tukas dia.

Dorong Generasi Muda

Berkaitan dengan infrastruktur Basuki menjelaskan bahwa, ke depan, infrastruktur akan menguntungkan bagi seluruh lapisan masyarakat. "Mau jalan, bendungan atau waduk, air minum, rumah nanti pasti akan menguntungkan bagi masyarakat",tandasnya.

Sementara itu Ketua INACID, Mochamad Hasan, berharap dari hasil seminar ini dapat menghasilkan pemikiran pemikiran yang positif, khususnya bagaimana mengelola irigasi ke depan. Kegiatan ini, menurut Hasan, adalah bertujuan untuk mendorong generasi muda INACID dalam mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang irigasi.

Di samping itu pula, kata Hasan, diharapkan agar generasi muda INACID memberanikan diri untuk tampil menyampaikan pemikirannya pada forum-forum internaaional. Acara yang berlangsung selama dua hari pada 22 - 23 Januari 2016 ini mengangkat Tema "Water Management in a Changing World Role of Irrigation for Sustainable Food Production" tersebut dihadiri sebanyak 200 peserta baik dari para pengurus inti INACID, para senior Kementerian PUPR, Para Pejabat di lingkungan Dirjen SDA, Dosen Universitas Dwipayana, dan para Direktur penyedia jasa konsuktasi baik BUMN maupun swata.

Acara seminar tersebut diisi dengan diskusi yang menampilkan Suyono  Sosrodarsono dengan materi tentang "Irigasi di Masa Lalu", Hafied A.Gany materinya tentang "Modernisasi Irigasi Pada Negara Maju, I Wayan Windra materinya tentang "Subak di Bali", dan Dodo Gunawan materinya tentang "Pengaruh IklimTerhadap Kelangsungan Produksi Pangan".

Informasi saja, Kementerian PUPR mendapatkan pagu indikatif anggaran 2016 sebesar Rp103,8 triliun. Dari pagu tersebut, program pengelolaan sumber daya air mendapatkan alokasi sebesar Rp29,7 triliun, program penyelengaraan jalan sebesar Rp46,3 triliun, program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman Rp18,2 triliun serta program pengembangan perumahan sebesar Rp6,6 triliun.

Arah Pembangunan Strategis

Total penyerapan anggaran dari keempat program tersebut yaitu sebesar Rp100,8 triliun atau sebesar 97,5%. Sedangkan sisanya akan dialokasikan sebagai anggaran pendukung sebesar Rp3 triliun atau sebesar 2,95%.

Adapun sasaran pembangunan strategis pada 2016 dari pagu anggaran tersebut untuk Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) antara lain, pembangunan 22 bendungan (tengah berlangsung) dan 8 bendungan baru, pembangunan 75 ribu hektar (ha) irigasi, rawa dan tambak, rehabilitasi 94 ribu ha irigasi, rawa dan tambak, pembangunan 126,4 kilometer pengendali banjir, dan pembangunan 7,3 kilometer pengamanan pantai.

Untuk Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR akan fokus pada pembangunan jalan baru 376 kilometer yang termasuk kawasan perbatasan, jalan tol sepanjang 26 kilometer untuk Trans Jawa, peningkatan jembatan 7.103 meter, pembangunan jembatan 6.286 meter, serta pembangunan fly over, underpass dan perlintasan kereta 4.578 meter.

Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya akan dialokasikan untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional sebesar 2.151 liter per detik, pembangunan SPAM perkotaan sebesar 4.852 liter per detik, pembangunan SPAM berbasis masyarakat sebesar 115 liter per detik, pembangunan SPAM kawasan khusus sebesar 760 liter per detik, penanganan 1.315 hektar kawasan kumuh perkotaan dan penanganan infrastruktur limbah di 135.501 KK.

Untuk Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, beberapa program yang akan dijalankan pada 2016 antara lain, pembangunan rumah khusus sebanyak 6.350 unit, peningkatan kualitas rumah swadaya 18 ribu unit, bantuan rumah umum 42 ribu unit dan bantuan uang muka KPR untuk 55 ribu unit. Pada 2016, Kementerian PUPR menyiapkan Anggaran FLPP sekitar Rp9 triliun atau lebih besar dari Anggaran FLPP 2015 yang sebesar Rp5,1 triliun. [ardi]

BERITA TERKAIT

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…