Siap Kembangkan Konsep Green Cleaning

Harry Hardi, MBA, Pendiri PT Penta Prima Gemilang

Bagi orang yang berkecimpung di industri kebersihan, kelsetarian alam seharusnya menjadi yang nomor satu. Karenanya, mereka tidak akan sembarangan menggunakan bahan kimia yang justru dapat merusak alam semesta.

Karenanya, Harry Hardi, Pendiri PT Penta Prima Gemilang berpendapat, sudah saatnya industri Cleaning Service menerapkan konsep Green saat beroperasi. Karena dengan menerapkan konsep  ini, perusahaan tak hanya bisa melestarikan lingkungan. Tetapi hal lainnya pun bisa dicapai, salah satunya adalah soal cost saving.

“Dengan Green Cleaing kita mampu melakukan penghematan akan pengeluaran, kita mampu menghemat dan menjaga sumber daya alam yang nantinya akan sangat berguna bagi anak-cucu kita,” ujar Harry di kantornya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berkaca dari negara maju macam Jerman (atau beberapa negara Eropa maju lainnya), secara keseluruhan, hampir semua rumahtangga diperintahkan oleh pemerintahnya untuk menerapkan konsep Green Cleaing.

“Di Jerman harus menggunakan produk hemat energi. Vacuum cleaner di setiap rumahtangga digunakan hanya lima menit sehari. Dengan menggunakan konsep Green Cleaning semua itu bisa dilakukan. Memang lebih mahal, tetapi masyarakat akan bisa hemat energi, sumber daya, dan banyak lagi,” terang dia lagi.

Dia pun lalu menjabarkan, kalau konsep Green Cleaning itu bukan melulu soal alat yang green, kimia yang green, tetapi system yang Green. Karena Green Cleaning adalah pilosofi hidup. Makanya, manuasianya pun harus diajarkan bagaimana menerapkan pola Green Cleaning yang tepat.

“Kalau cuma soal mesin (Green Cleaing) kita bisa tawarkan ke Anda, tetapi ini bukan semata-mata masalah mesin, masalah bahan kimia, tetapi juga dalam hal bagaimana mengedukasi manusia itu sendiri,” kata dia.

Lantas bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Menurut dia, di Indonesia memang agak berat menerapkan konsep ini. Namun, itulah tantangannya, tinggal bagaimana memberi pelatihan kepada masyarakat Indonesia dengan baik. Dia optimis semua bakal tercapai.

“Kita (Indonesia) sangat unik, disini kita punya keuntungan dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM), di sini banyak orang-orang muda usia produktif. Tinggal bagaimana melatih dan merubah mindset mereka,” tegas dia.

Dengan kata lain, konsep Green Cleaning harus dimulai sesegera mungkin. Mulai dari penggunaan bahan baku produksi yang ramah lingkungan, mudah penggunaanya, mudah perawatannya, hemat energi listrik, memenuhi standar ergonomic dan ketika rusak bisa didaur ulang dan mudah terurai bila dibuang menjadi sampah.

Untuk itu, Harry mengajak semua masyarakat Indonesia untuk memulai dari diri sendiri dalam menjaga lingkungan sekitar. Seperti dengan tidak membuang sampah sembarangan, hemat energi, menggunakan barang-barang yang ramah lingkunan dari keluarga.

“Dengan adanya kepedulian ini kita berharap mampu melestarikan alam dan menjaga ekosistem lingkungan kita sehingga semakin hijau, subur dan nantinya membuat kita menjadi semakin makmur,” tegas Harry.

Mendidikan Usaha

Sebelum menjadi praktisi kebersihan yang telah puluhan tahun berkecimpung di industri ini. Harry memang merupakan pria yang sangat memperhatikan kebersihan. Bahkan, menurut dia sejak dia berada di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tetapi, minatnya di dunia kebersihan makin menjadi sejak 1983 kala menimba ilmu dan menggeluti dunia kebersihan di negeri Paman Sam, USA. Karenanya, usai menamatkan pendidikan S1 dan S2 di sana, pada 1994 dia mendirikan usaha dengan bendera PT Penta Prima gemilang.

“Saat itu usaha saya jalankan dengan tim kecil. Dimuali dengan berjualan chemical. Disitu saya juga sekaligus menjadi sales-nya. Beruntung lambat laun bisnis ini terus berkembang hingga saat ini,” kata dia.

Seperti dikisahkan Harry, dalam merintis usaha dari nol, berbagai kejadian tak mengenakkan pun sering dialaminya. Seperti diacuhkan oleh beberapa orang direktur  sebuah perusahaan saat menawarkan salah satu produk. Uniknya, kini ada beberapa direktur yang dahulu sempat menyepelekan dirinya. Malah menggandengnya sebagai mitra bisnis.

“Dulu mah masih perusahaan ini kecil saya disepelekan, tetapi saat ini setelah usaha besar. Beberapa diektur perusahaan yang dulunya menyepelekan saya sekarang malah baik-baikin saya. Tetapi saya tidak dendam,” tegasnya semangat.  

Saat ini, pria kelahiran Jakarta 1964 ini makin sibuk, karena pada 2009 silam dia juga mendirikan Mahesa Hospitality & Cleaning Institute, selain itu dia juga menjabat sebagai pengarah di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Klining Servis.

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…