Dampak Perlambatan Ekonomi - Lippo Karawaci Raup Ceruk Pasar Properti

NERACA

Jakarta — Menutup tahun 2015,  PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) masih merasakan manisnya pertumbuhan bisnis properti ditengah perlambatan ekonomi. Bahkan kebanyakan, emiten properti harus merevisi target bisnis karena performance kinerja keuangannya terkoreksi sebagai dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Lippo Karawaci mencatat pendapatan pada periode yang berakhir September 2015 sebesar Rp6,8 triliun, meningkat 10% YoY.

Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, mengatakan hasil ini menvalidasi model bisnis terintegrasi dalam kondisi bisnis yang penuh tantangan. “Kami senang hasil keuangan sembilan bulan 2015 telah menunjukkan daya tahan perusahaan. Kuncinya adalah tetap fokus, dan tetap menerapkan strategi untuk terus memperkuat bisnis inti kami. Kami terus menerus menjalankan keunggulan operasional, meningkatkan efisiensi biaya dan meningkatkan serta memperluas recurring business kami untuk dapat lebih bertahan dalam siklus pasar properti,"ujar Ketut.

Dirinya beranggapan, prospek jangka pendek tetap penuh tantangan karena permintaan berkurang dan adanya faktor ketidakpastian di bidang makro ekonomi. Namun, perseroan percaya prospek jangka panjang pasar properti di Indonesia tetap sangat menarik. Hasil keseluruhan LPKR selama periode sembilan bulan adalah refleksi dari model bisnis perusahaan yang tangguh dan berkelanjutan. Sejauh ini, pra penjualan Properti selama sembilan bulan 2015 telah mencapai Rp2,9 triliun atau sekitar 73% dari target revisi setahun 2015 sebesar Rp4 triliun.

Selama 9 bulan 2015, LPKR telah berhasil meluncurkan enam proyek, empat proyek di Lippo Cikarang dan dua lainnya di Manado, Sulawesi Utara dengan tingkat penjualan rata-rata 90% pada hari peluncuran. Pendapatan recurring LPKR terus tumbuh dan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 18% YoY menjadi Rp4 triliun atau sebesar 59% dari total pendapatan konsolidasi untuk periode sembilan bulan tahun 2015.

Sebagai informasi, guna menggenjot target penjualan Rp 1,5 triliun dari megaproyek Millenium Village hingga akhir tahun 2015, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meluncurkan menara apartemen ketiga bertajuk Emery Parc. Keputusan melepas Emery Parc ke pasar ini berdasarkan pertimbangan kembali menguatnya nilai tukar Rupiah dan semakin tingginya kebutuhan hunian dengan rentang harga Rp 700 juta hingga Rp 2 miliar per unit di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten. "Ceruk pasar ini adalah yang paling besar populasinya. Kebutuhan terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, kami memutuskan melansir Emery Parc," ungkap Chief Marketing Officer Lippohomes, Jopy Rusli.

Sebelumnya, LPKR menuai penjualan senilai Rp 700 miliar dari menara perdana Hillcrest, dan sebanyak 50% unit menara kedua Fairview sudah terjual. Harga jual Fairview saat ini menembus angka Rp 25 juta per meter persegi dengan tipikal luas unit lebih dari 100 meter persegi. Sementara Emery Parc sebanyak 500 unit, dipasarkan dengan harga jauh lebih rendah dari Fairview yakni Rp 20 juta per meter persegi dengan tipikal unit mulai dari 40 meter persegi. Dengan demikian harga per unit mulai Rp 800 jutaan. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…