HK Realtindo Terbitkan MTN Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta – Tahun depan beberapan perusahaan plat merah sudah menyiapkan rencana penerbitan obligasi guna mendanai ekspansi bisnisnya dan salah satunya perusahaan properti PT HK Realtindo yang berniat kembali menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term note (MTN) sebesar Rp 200 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mengakuisisi lahan dengan target 1.000 hektare (ha).

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (1/12), disebutkan, penerbitan MTN merupakan tahap kedua dari rencana penerbitan surat utang jangka menengah berkelanjutan sebesar Rp 550 miliar tahun ini. Anak usaha BUMN konstruksi PT Hutama Karya ini September lalu sudah merilis sebagian MTN Rp 100 miliar dalam seri A konvensional dengan kupon sebesar 10,5%.

MTN tahap II diterbitkan dengan skema reksadana penyertaan terbatas (RDPT). HK Realtindo menggandeng Danareksa Investment Managemnet (DIM) sebagai manager invetasi dan menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai arranger.

Muhammad Fauzan, Direktur Utama HK Realtindo mengatakan, akuisisi lahan akan dilakukan dibeberapa wilayah yaang tersebar di Sumatera dan Jawa. "Untuk kawasan Sumatera, HK Relatindo akan mengakuisisi lahan untuk mendukung proyek ruas tol Sumatera yang digarap oleh induk PT Hutama Karya (HK),"ujarnya.

Seiring dengan progres kontruksi tol Sumatera, lanjutnya, HK Realtindo akan mengembangkan residential, kawasan industri dan komersial di sepanjang jalan tol sumatera. Rencana anak usaha perusahaan konstruksi BUMN ini untuk mengembangan proyek properti di sekitar ruas tol sumatera salha satu kontribusi dalam membantu pemerintah mengatasi backlog perumahan nasional.

Selain untuk akuisisi lahan, hasil penerbitan MTN RDPT tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek berulang ssperti pengembangan jaringan hotel, HAKA hotel. Langkah yang sama juga bakal dilakukan PT Wijaya Karya Realty, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang tengah menjajaki peluang untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) sebesar Rp 200 miliar.

WIKA Terbitkan MTN

Direktur Keuangan Wika Adji Firmantoro mengatakan, opsi MTN bakal direalisasikan, jika WIKA tidak mendapatkan penyertaan modal negara (PMN). Dengan begitu, WIKA selaku induk usaha tidak akan menyuntik modal Wika Realty."Wika Realty sudah bisa cari dana sendiri, tidak perlu suntik modal. Minimal replacement yang lama Rp 200 miliar," kata Adji.

WIKA telah mengajukan PMN sebesar Rp 4 triliun. Kendati demikian, pengajuan tersebut belum mendapatkan persetujuan dan masih menunggu keputusan dari pembahasan PMN dalam rapat APBN-P 2016. Sebelumnya, Wika Realty telah menerbitkan MTN I/2013 senilai Rp 100 miliar. Setelah itu, pada 2014, perseroan kembali menerbitkan MTN II/2014 senilai Rp 75 miliar.

Dana hasil penerbitan MTN tersebut dialokasikan untuk mendanai kebutuhan beberapa proyek properti yang digarap perseroan di Bali, Surabaya, Manado, dan Bandung. Terkait suntikan modal, Wika akan melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan penuh sebesar Rp 300 miliar kepada Wika Realty, yang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada Desember 2015 senilai Rp 150 miliar. Diikuti dengan suntikan modal sebesar Rp 150 miliar pada semester I – 2015.

Menurut sekretaris perusahaan WIKA, Suradi Wongso, tahun depan Wika Realty akan mulai menggarap kawasan industri terpadu di tiga lokasi, yakni Maros, Kuala Tanjung, dan Teluk Lamong. Adapun rata-rata luas lahan masing-masing kawasan sebesar 100 hektare (ha). Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap uji kelayakan (feasibility study)."Nanti bisa menjadi transit bagi orang yang ingin mengembangkan usaha. Jadi perpaduan antara komersial, residensial, dan kawasan industri. Nanti juga akan dihubungkan dengan pelabuhan. Ada power plant juga," ungkapnya.

Suradi menegaskan, proyek tersebut bakal menjadi proyek jangka panjang. Lama pengembangan proyek mencapai 15-20 tahun. Perseroan juga berniat untuk menggandeng mitra BUMN untuk membantu pengerjaan konstruksi. "Semua sudah akuisisi lahan tinggal mulai bangun fisik saja," jelas dia. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…