OJK Bentuk Konsorsium Pembiayaan Ekonomi Kreatif

 

 

NERACA

 

Manado - Otoritas Jasa Keuangan membentuk konsorsium pembiayaan industri yang berorientasi pada ekspor dan ekonomi krestif serta usaha mikro, kecil, dan menengah. "Pembentukan konsorsium pembiayaan tersebut agar selain memberikan pembiayaan ke industri orientasi ekspor tapi juga ke ekonomi kreatif serta UMKM," kata Kepala OJK Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara Dwi Suharyanto di Manado, Selasa (1/12).

Dia mengatakan dengan pembiayaan ke industri kreatif dan UMKM semakin besar maka akan meningkatkan aktivitas sektor riil di Provinsi Sulut dan sekitarnya. Otoritas Jasa Keuangan bersama-sama dengan Kementerian Keuangan dan Badan Ekonomi Kreatif, mendorong pembentukan konsorsium industri pembiayaan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bersama dengan lembaga Pembiyaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan pembiayaan di sektor industri kreatif, berorientasi ekspor dan UMKM.

Selain itu, katanya, mereka yang mendapat program penjaminan dari perusahaan penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo). Kebijakan itu, katanya, merupakan sinergi industri keuangan non-bank yang diharapkan akan mengakselerasi pembiayaan yang berorientasi ekspor, ekonomi kreatif, dan UMKM. "Potensi tambahan pembiayaan dan mekanisme ini adalah sebesar Rp5 triliun-Rp10 triliun," katanya.

Hal itu, dilakukan karena industri kreatif dan UMKM serta ekspor mampu menyumbang pendapatan nasional dan daerah cukup besar. Berdasarkan data dari rencana aksi jangka menengah ekonomi kreatif 2015-2019, ekonomi kreatif menyumbang 7,5 persen PDB nasional dan kontribusi terhadap ekspor nasional 5,7 persen.

Ia mengatakan kontribusi ekonomi kreatif dalam pertumbuhan penciptaan lapangan kerja baru dua persen atau sekitar 250 ribu lapangan kerja baru per tahun. "Dengan inisiatif ini diharapkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional dan penciptaan lapangan kerja baru akan semakin meningkat juga di daerah," katanya.

Seperti diketahui, dalam paket kebijakan ekonomi jilid ke tiga, ada satu inisiatif yang dilakukan oleh OJK dalam rangka meningkatkan perekonomian. Pembentukan konsorsium, penggabungan ini untuk mengidentifikasi potensi yang ada di industri kreatif. Dalam, waktu dekat industri kreatif disampaikan dan tentu saja satu persatu akan didanai dengan pendekatan konsorsium dan program penjaminan, jadi saya pikir ini paket yg mirip di Kredit Usaha Rakyat (KUR), ada kredit yang menjaminnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…