Sekitar Rp3 T DAU Haji Dinvestikan Ke Sukuk

NERACA

Jakarta – Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang merilis penerbitan sukuk (Surat Berharga Syariah Negara/SBSN) seri SDHI 2021 B sebesar Rp 3 triliun. Adapun dana yang ditempatkan dalam sukuk tersebut merupakan Dana Abadi Umat (DAU) dan Dana Haji yang dikelola oleh Kementerian Agama melalui metode private placement.

 

Dalam rilis tersebut juga disebutkan penempatan dana ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan Nota Kesepahaman antara Menteri Keuangan dan Menteri Agama pada tanggal 22 April 2009 mengenai Mekanisme Penempatan Dana Haji dan Dana Abadi Umat pada SBSN dengan Metode Private Placement..

 

Penerbitan ini adalah penempatan tahap ke-9, sebelumnya telah diterbitkan SBSN seri SDHI 2010 A sebagai penempatan tahap ke-1 pada tanggal 7 Mei 2009, kemudian seri SDHI 2010 B dan SDHI 2010 C sebagai penempatan tahap ke-2 pada tanggal 24 Juni 2009, seri SDHI 2012 A pada 3 Maret 2010, seri SDHI 2014 A pada 9 Agustus 2010, seri SDHI 2014 B pada 25 Agustus 2010, seri SDHI 2014 C pada 7 Oktober 2010, seri SDHI 2014 D pada 11 Februari 2011, dan seri SDHI 2021 A pada 11 April 2011.

 

Seperti diketahui, sukuk seri SDHI 2021 B ini dengan nominal Rp 3 triliun bertenor 10 tahun dengan imbal hasil 7,16% per tahun. Seri ini diterbitan 17 Oktober 2011 dan jatuh tempo 11 Oktober 2021. Sementara akad Ijarah Al-Khadamat

 

Ditempat terpisah,  ANZ Retail Banking Director Anthony Soewandy mengungkapkan

PT ANZ Panin Bank (ANZ) sebagai perseroan mampu dan berhasil menembus target penjualan Obilgasi Ritel Indonesia (ORI) seri 008 sebesar Rp100 miliar dalam waktu empat hari. 

 

Yang terjualnya produk ORI008 dalam empat hari, membuktikan kuatnya komitmen ANZ kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan dan masih tingginya minat investor terhadap ORI. “ORI merupakan pilihan investasi yang cenderung aman dan menguntungkan bagi nasabah. Hal ini terlihat dengan besarnya minat masyarakat dalam memilih ORI sebagai produk investasi yang terpercaya lewat ANZ,” terangnya.

 

ANZ, sebagai agen resmi penjual ORI, menawarkan dengan masa penawaran dari 10 hingga 21 Oktober 2011, namun pemesanan ORI008 telah mencapai target pada Kamis 13 Oktober baik dari nilai investasi maupun jumlah investor.

 

Pemesanan ORI008 dilakukan di cabang-cabang ANZ dengan investasi minimum sebesar Rp100 juta dan kelipatan Rp5 juta, dengan batas maksimal pembelian setiap individu sebesar Rp3 miliar. Sekadar informasi, ANZ memegang peringkat kredit AA dari lembaga pemeringkat Standard&Poor, dan merupakan salah satu dari 25 bank terbesar berdasarkan market capitalisation. **cahyo

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…