Penguatan SDM Melalui Kursus Internasional

Penguatan SDM Melalui Kursus Internasional

NERACA

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) mendorong penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di instansi tersebut melalui kursus internasional, yang diikuti 13 negara di Jakarta, 1-4 empat Desember 2015.

"Kursus singkat yang diadakan dengan melibatkan berbagai negara ini merupakan dukungan untuk penguatan SDM kami," ujar Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat di kantornya, Jakarta, Selasa (1/12).

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro tersebut mengemukakan acara pertukaran pengalaman antarlembaga hukum negara ini, kemudian diyakini dapat memberikan referensi yang lebih luas dalam melaksanakan prosesi hukum di Indonesia.

Apalagi, lanjut dia, MK harus mengeluarkan keputusan yang miliki basis hukum yang baik dan bertujuan konstruktif, sehingga kegiatan ini diyakini akan bermanfaat."Hari ini juga ada dua hakim dari Timur Leste yang hadir, mungkin mereka merasa belum punya banyak pengalaman sehingga mereka mengirim hakimnya, sehingga kursus ini sangat menguntungkan, kita bisa bertukar informasi dari negara bersangkutan," ujar dia.

Pria yang diamanatkan memimpin MK pada periode 2015-2017 itu meyakini pertukaran informasi yang terjadi akan menambah wawasan dan pengetahuan para pemutus konstitusi dalam menjalankan tugas dan fungsinya kelak, tambahnya.

Sebanyak 30 orang praktisi dan staf perwakilan MK dari 13 negara, yang berasal dari Asia, Eropa, dan Afrika, mengikuti kursus mengenai pelaksanaan kewenangan Mahkamah Konstitusi di Indonesia.

"Ada 30 orang praktisi dan staf perwakilan MK dari 13 negara, yang berasal dari Asia, Eropa, dan Afrika, berpartisipasi dalam kegiatan ini," ujar Arief.

Dia pun menuturkan, 13 negara tersebut adalah Rusia, Turki, Afghanistan, Aljazair, Azerbaijan, Kazakhstan, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Timor Leste.

Sejumlah proses peradilan hingga pertimbangan pengambilan keputusan Hakim Konstitudi akan dipaparkan dalam kursus singkat bertema "Langkah-Langkah Penguatan Lembaga Pendukung Hakim" tersebut.

"Jadi administrasi peradilan yang baik itu bagaimana, sehingga dapat mendukung hakim dalam rangka memberikan putusan yang seadil- adilnya bagi masyarakat," tutur Arief.

Selanjutnya, proses pengambilan keputusan yang digunakan hakim guna memberikan kepastian hukum dan bermanfaat bagi kepentingan warga negara, juga akan dijelaskan di sana."Acara ini inisiatif dari kami dan kebetulan Ketua MK Indonesia juga menjabat sebagai Ketua MK Asia, jadi ini sekaligus menjadi program Presiden Asosiasi MK Asia," terang dia.

Arief mengemukakan selain di Indonesia, kegiatan ini juga digelar di beberapa negara lain, termasuk di Turki dan Rusia. Arief menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bukti komitmennya selama menjabat sebagai Presiden Asosiasi Mahkamah Konstitusi Internasional. Ant

 

BERITA TERKAIT

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

BERITA LAINNYA DI

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…