PHP Indonesia Bangun IT Koperasi dan UKM

 

 

Jakarta - Komunitas programmer di seluruh Indonesia yang tergabung dalam PHP Indonesia (Hipertech Processor) berencana akan membantu koperasi dan UKM di seluruh Indonesia untuk tampil moderen melalui IT. "Koperasi dan UKM harus memiliki sistem bisnis yang memadai dengan IT. Kita akan membantu mereka membangun sistem manajemen keuangan KUKM secara tersistem. Intinya, agar KUKM melek digital", kata Gema Sasmita, salah satu perintis PHP Indonesia kepada wartawan, dalam pembukaan PHP Indonesia Conference 2015 di Jakarta, Selasa (1/12).

Menurut Gema, tujuan konferensi ini adalah memberi wawasan bagi pelaku usaha koperasi dan UKM mengenai pentingnya aplikasi bisnis. Sehingga memudahkan hubungan antara mereka dengan konsumen. "Kita akan membantu mendelevop aplikasi usaha ‎mereka, dari awal hingga operasional", tandas Gema.

Untuk lebih memudahkan hal itu, lanjut Gema, PHP Indonesia yang beranggotakan 90 ribu programmer di seluruh Indonesia akan membentuk sebuah asosiasi bernama Asosiasi Open Source Indonesia. "Dengan terbentuk asosiasi itu di seluruh Indonesia, akan memudahkan kita untuk mewujudkan koperasi dan UKM yang moderen dengan IT", imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementrian Koperasi dan UKM Agus Muharram mendukung gerakan PHP Indonesia untuk membangun IT koperasi dan UKM di seluruh Indonesia. "Yang perlu kita ingat adalah masa depan perekonomian kita itu diantaranya ada di tangan young generation yang berjiwa netizen. Jadi, ke depan, bisnis e-commerce memiliki prospek yang cerah. Koperasi dan UKM jangan sampai tertinggal kemajuan zaman", kata Agus.

Apalagi, sambung Agus, saat ini penjualan lewat sistem online sudah mencapai 41 persen. ‎"Dengan jumlah penduduk Indonesia 250 juta dan pengguna internet yang terus meningkat, koperasi dan UKM wajib memasuki era perdagangan e-commerce. Dari segi market, potensi Indonesia sangat besar", imbuh Agus.

Agus menambahkan, bisnis IT ini menjanjikan karena struktur organisasinya mobile dan tanpa memerlukan gedung. "Namun, kelemahan kita selama ini adalah tidak bisa memantain produk dan pelanggan. Padahal, di bisnis e-commerce itu satu unsur yang amat penting", pungkas Agus.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…