Kantungi Kontrak Jangka Panjang - TBIG Bukukan Pendapatan Rp 2,5 Triliun

NERACA

Jakarta- Emiten penyewa menara BTS, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing - masing sebesar Rp2.541 miliar dan Rp2.152 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015. Jika pencapaian triwulan ketiga ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp3.476 miliar dan Rp2.943 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG mengatakan, selama sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan bertumbuh sebanyak 573 site dan 1.279 penyewaan untuk portofolio. “Kami terus fokus untuk membangun menara dan menambahkan penyewaan untuk bisnis kami. Dengan lebih dari 83% pendapatan kami yang berasal dari kontrak jangka panjang operator telekomunikasi Indonesia berperingkat tinggi, kami menghasilkan arus kas yang dapat diprediksi dan berkelanjutan,”ujarnya.

Dia juga menambahkan, pekan lalu perseroan mengumumkan kebijakan yang ditujukan untuk pemegang saham. Dimana perseroan memperkirakan untuk menghabiskan sekitar Rp 1 triliun untuk dividen atau pembelian kembali saham. Menurutnya, sebagai perusahaan infrastruktur perseroan membangun aset berumur panjang yang didukung oleh kontrak 10 yang terjamin. “Visibilitas arus kas berkelanjutan ini memungkinkan kami untuk melakukan pembelian kembali saham atau dividen signifikan yang tetap aman menurut ketentuan perjanjian pinjaman kami,”paparnya.

Sementara Helmy Yusman Santoso, CFO TBIG mengungkapkan, awal bulan ini, perseroan menandatangani fasilitas pinjaman bank sebesar US$ 275 juta yang merupakan pinjaman yang memiliki biaya bunga terendah dan tenor terpanjang, dengan permintaan yang signifikan dari bank-bank penyedia kredit. “Kreditur kami merasa nyaman dengan tingkat leverage kami di ~5x pinjaman bersih terhadap EBITDA. Kami menerapkan strategi lindung nilai dan telah melakukan lindung nilai terhadap fasilitas baru ini dari risiko nilai tukar dengan instrumen lindung nilai yang memiliki tenor yang sama dengan pinjaman tersebut. Selain itu, kami masih memiliki fasilitas bank yang belum ditarik sebesar US$ 300 juta,”ungkapnya.

Per 30 September 2015, total pinjaman (debt) Perseroan, jika pinjaman dalam mata uang dollar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp15.453 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp7.883 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp363 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp15.090 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp7.470 miliar. Menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2015 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,5x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,1x.

Selain itu, per 30 September 2015, TBIG memiliki 19.643 penyewaan dan 12.292 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 11.291 menara telekomunikasi, 937 shelter-only dan 64 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 18.642, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,65. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…