Sekuritas Diminta Jadi Penjamin Emisi UKM

NERACA

Jakarta – Dorongan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) go public dalam rangka pemanfaatan pendanaan lewat pasar modal, direspon positif oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun niat yang baik tersebut dipastikan tidak akan berjalan efektif tanpa ada dukungan dan sinergis dari pelaku pasar modal dan termasuk perusahaan sekuritas selaku penjamin emisi.

Oleh karena itu, Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan meminta perusahan sekuritas aktif menjadi penjamin emisi pada perusahaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perusahaan rintisan (start up company). Hal tersebut mendorong agar pendanaan UKM dilakukan lewat pasar modal. “Saat ini aset minimal yang disyaratkan BEI sebenarnya di kelas UKM. Mungkin yang dibutuhkan teman-teman Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi atau bersedia membantu meng-underwrite perusahaan UKM seperti itu karena regulasi. Tapi kan regulasinya juga sudah," ujar Nicky di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, perusahaan UKM dan rintisan telah memenuhi syarat mencari pendanaan melalui pasar modal. Ketentuan nilai aset perusahaan yang ditetapkan BEI berada di ambang perusahaan-perusahaan UKM. Seharusnya, tegas dia, Sekuritas mau menjadi penjamin dari UKM lantaran perusahaan tersebut mampu memberi keuntungan. Di banyak negara pun perusahaan UKM lumrah menjadi perusahaan yang terbuka atau go public untuk mencari tambahan modal."Karena UKM perusahaan mikro dan lain-lain di seluruh dunia semua berjalan seperti itu. Jadi size seperti itu sudah umum di seluruh dunia," tutur dia.

Dia menegaskan bahwa BEI sendiri telah aktif mendorong UKM dan start up company masuk pasar modal. Di antaranya, membentuk divisi khusus yang menangani perusahaan berkelas UKM dan start up company."Kita sudah ada divisi khusus UKM dan start up company. Kita sudah bentuk divisi itu tahun ini. Selama ini tetap ditangani tapi kita mau fokus pada divisi khusus," pungkas Nicky.

Sebelumnya pelaku UKM sektor perikanan di Pati Jawa Tengah, yakni PT Dua Putra Utama Makmur berencana "go public" dengan melepas 1.675 miliar lembar saham di Bursa Efek Indonesia per 1 Desember 2015. Disebutkan, saham baru yang dilepas atau sebesar 40,12% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dimana sebanyak-banyaknya 167.500.000 atau 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dialokasikan dalam rangka 'employee stock allocation.

Pendiri sekaligus Komisaris Utama PT Dua Putra Utama Makmur, Witjaksono menceritakan, perusahaan yang bergerak di bisang usaha penangkapan, pengolahan, dan usaha perdagangan hasil perikanan berupa ikan laut, udang laut, udang tambak, cumi dan gurita itu awalnya merupakan UKM yang dirintis anak-anak muda di Pati.”Untuk memuluskan pencatatan saham di pasar modal, pihaknya telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Sucorinvest Central Gani, dan PT BNI Securities," tuturnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…