Pemerintah Siapkan Pajak Khusus Investasi Di Luar Jawa

 

 

NERACA

Palembang - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan bakal ada kebijakan pajak khusus bagi daerah di luar Jawa pada 2016 untuk menggairahkan investasi. Rizal dalam kuliah umum di Palembang, Sumatera Selatan, yang dilansir laman Antara, Jumat lalu, Rizal mengatakan kebijakan pajak ini dipandang sebagai suatu yang mendesak karena sudah terjadi ketimpangan kemajuan antara Jawa dan di luar Jawa.

"Pajak tidak bisa lagi disamakan untuk setiap daerah. Nanti pemerintah akan membuat pajak di luar Jawa lebih murah sehingga industri bisa bergeser ke luar Jawa," kata Rizal yang menghadiri HUT salah satu harian lokal di Sumsel.

Menurutnya, Jawa tidak perlu lagi diberi insentif oleh pemeritah karena daerah ini sudah bisa membiayai kebutuhannya sendiri melalui perputaran ekonomi yang terjadi. "Jawa itu sudah bagus dibadingkan daerah di luarnya, ini terlihat dari daya beli masyarakat yang relatif lebih baik," kata dia. Kebijakan pajak baru ini diharapkan juga membantu Sumsel dalam mendapatkan investor di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.

Sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, ia berjanji akan membantu memuluskan mega proyek ini karena memiliki harapan Tanjung Api-Api menjadi salah satu pelabuhan terkemuka di dunia karena letaknya yang strategis di Asia. Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki yang juga hadir dalam acara tersebut menambahkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berharap dukungan dari pemerintah pusat agar pelabuhan samudera Tanjung Api-Api ini terealisasi.

Belum lama ini, Gubernur Sumsel Alex Noerdin melakukan pembicaraan dengan perusahaan operator pelabuhan internasional Dubai Port Authority Corporation terkait percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-Api. "Pelabuhan Tanjung Api-Api ditargetkan bisa disandari oleh kapal dengan berbagai ukuran dengan proyeksi ke depan menjadi yang terbesar di Asia, bahkan di dunia. Untuk itu, Sumsel ingin bekerja sama dengan operator pelabuhan terbaik juga," kata dia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 mencapai Rp 400 triliun. Sepanjang periode Januari-September 2015, realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 180,7 triliun atau naik 45,2 persen.

“Salah satu visi dari pemerintah adalah pemerataan pembangunan atau orientasi pembangunan yang Indonesia sentris. Kenaikan proporsi realisasi investasi di luar Jawa merupakan salah satu indikator pemerataan yang diharapkan mulai terjadi,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani.

Untuk realisasi investasi hanya untuk kuartal III saja yakni Juli-September 2015 mencapai Rp 140,3 triliun atau naik 17,0 persen jika  dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Franky menyatakan, dari realisasi investasi tersebut, realiasi penanaman modan dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 47,8 triliun, meningkat 14,9 persen year on year(YoY).

Adapun realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 92,5 triliun atau tumbuh 18,1 persen. "Realisasi investasi Januari-September sudah mencapai 77 persen dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp 519,5 triliun dan berkontribusi menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja. Ini merupakan hal yang patut disyukuri," kata Franky. 

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…