Laba Grup Maybank Tumbuh 18 %

 

 

NERACA

Jakarta - Malayan Banking Berhad (Maybank) mencatatkan laba bersih di sepanjang kuartal III 2015 sebesar Ringgit Malaysia (RM) 1,9 miliar atau tumbuh 18,1% jika dibandingkan dengan tahun lalu diperiode uang sama yakni RM1,61 miliar.

Meningkatnya laba bersih ini didukung oleh pendapatan operasional bersih yang lebih tinggi disertai dengan pengelolaan biaya yang ketat dan tekanan pada marjin bunga bersih yang (NIM) sebesar 3 basis poin (bps) selama periode sembilan-bulan. Disamping itu, Grup memperoleh keuntungan dari penjualan operasional Papua Nu Gini (PNG) yang diselesaikan pada September 2015.

Setelah dikurangi keuntungan dari penjualan operasional PNG, laba bersih di kuartal III-2015 naik 5,8% menjadi RM1,70 miliar sementara untuk sembilan bulan, lebih tinggi 4,2% sebesar RM5 miliar.

Chairman Maybank Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd mengatakan, di tengah iklim operasional yang penuh tantangan, yang diperburuk dengan rendahnya harga komoditas dan volatilitas valas yang tinggi di kuartal III-2015, Maybank Grup tetap kuat dengan franchise yang terdiversifikasi.

“Posisi modal kami tetap kuat yang menempatkan kami pada posisi teratas dari kompetitor kami. Kedisiplinan kami dan fokus pada regional ASEAN merupakan faktor utama yang mendukung kami,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip, akhir pekan kemarin.

Sementara itu, Group President & CEO Maybank, Datuk Abdul Farid Alias menambahkan, upaya untuk meneruskan kinerja Grup berkelanjutan dilakukan melalui pengelolaan neraca dan likuiditas yang efektif, pertumbuhan aset yang selektif dan pengeloaan kualitas aset yang proaktif.

“Mempertimbangkan kondisi ekonomi  saat ini yang masih akan berlanjut tahun depan, kami akan melipatgandakan upaya kami untuk meningkatkan efisiensi operasional dan dan modal, serta meningkatkan peluang pertumbuhan di seluruh regional,” tukasnya.

Grup mencatat pertumbuhan pendapatan yang kuat selama periode sembilan bulan dengan net fund based income lebih tinggi 13,6% sebesar RM10,77 miliar yang didukung pertumbuhan kredit dan pendapatan berbasis bunga bersih (net fee-based income) naik 22,1% menjadi RM4,85 miliar.

“Hal ini menyebabkan kenaikan pendapatan operasional bersih secara menyeluruh sebesar 16,1% menjadi RM15,62 miliar,” ucapnya.

Sedangkan di sepanjang kuartal III-2015, pendapatan operasional bersih naik 26,7% dari tahun lalu menjadi RM5,75 miliar didukung dengan kenaikan net fund based income sebesar 18,4% menjadi RM3,81 miliar dan kenaikan 46,8% pada net fee based income menjadi RM1,93 miliar.

Pertumbuhan kredit Grup terus meningkat, bertumbuh sebesar 17,8% secara tahunan selama sembilan bulan.  Pertumbuhan ini didukung dengan kenaikan operasional internasional sebesar 34,5% sementara operasional Malaysia mencatat pertumbuhan 6,4%, disumbang oleh kenaikan 36,4% dari segmen UKM, 8,1% dari sektor Konsumer dan 2,4% dari Global Banking.

“Setelah memperhitungkan depresiasi Ringgit terhadap mata uang di sejumlah pasar utama Maybank (Singapura, Indonesia, Filipina, dan Tiongkok) pertumbuhan kredit secara tahunan selama sembilan bulan adalah 8,7%,” tutupnya. 

BERITA TERKAIT

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…