Awal Pekan, IHSG Masih Tren Melemah

NERACA

Jakarta – Setelah seharian indeks BEI akhir pekan  berada di zona hijau, berikutnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan diproyeksikan akan bergerak mendatar dengan tren terkoreksi seiring dengan minimnya sentiment positif. Sebelumnya, akhir pekan IHSG ditutup melemah 36,49 poin atau 0,79% menjadi 4.560,56, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,13 poin (1,02%) menjadi 787,03.

Kepala Riset Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan, melemahnya mata uang rupiah hingga menyentuh level Rp13.800 per dolar AS menjadi salah satu faktor negatif bagi IHSG BEI.”Tertekannya nilai tukar domestik, membuat aksi beli investor asing pada akhir pekan cenderung menurun dibandingkan hari sebelumnya,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Data perdagangan saham di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing mencatatkan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp229,838 miliar pada akhir pekan. Sementara pada hari sebelumnya, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp349,48 miliar. Di sisi lain, lanjut dia, mayoritas bursa di Asia yang ditutup di area negatif pada akhir pekan ini menambah faktor yang menekan IHSG. Bursa di Eropa juga dibuka mengikuti bursa Asia di area negatif.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa langkah pemerintah yang serius memberikan stimulus lanjutan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingga akan berdampak positif pagi pasar modal ke depannya. Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 172.275 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,97 miliar lembar saham senilai Rp4,68 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka turun 420,62 poin (1,87%) menjadi 22.068,32, indeks Nikkei turun 60,47 poin (0,30%) ke level 19.883,94, dan Straits Times melemah 25,57 poin (0,89%) ke posisi 2.859,12. Pada perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup melemah 16,157 poin (0,35%) ke level 4.580,900. Sementara Indeks LQ45 turun 3,409 poin (0,43%) ke level 791,766.

Bayak indeks sektoral di lantai bursa yang melemah akibat aksi ambil untung tersebut. Hanya satu sektor yang masih menguat, yaitu sektor infrastruktur. Perdagangan berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 84.493 kali dengan volume 1,759 miliar lembar saham senilai Rp 1,868 triliun. Sebanyak 85 saham naik, 130 turun, dan 78 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 300 ke Rp 5.100, Siloam (SILO) naik Rp 300 ke Rp 9.875, Panin Sekuritas (PANS) naik Rp 170 ke Rp 3.450, dan Malindo (MAIN) naik Rp 160 ke Rp 1.565. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.275 ke Rp 50.325, Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 130.000, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 97.000, dan Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 20.550. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…