Sektor Konsumsi dan Komoditi Diprediksi Naik - IHSG Belum Leluasa Bergerak Jauh

NERACA

Jakarta – Sepanjang pekan kemarin, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki trend penguatan. Namun ironisnya, mengakhiri perdagangan Jum’at akhir pekan kemarin, indeks belum berhasil mempertahankan penguatannya dan ditutup terkoreksi (turun tipis) 10,704 poin (0,30%) ke level 3.664,680.

Saham-saham perbankan besar menjadi penopang jatuhnya pasar saham setelah banyak diburu investor asing, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Sementara saham seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) serta tambang macam PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi pemberat bursa.

Menurut pengamat pasar modal Irwan Adi Ekaputra, jika investor melihat jangka pendek (short-term) maka acuannya ke Indeks Dow Jones, sedangkan longterm, mengacu pada pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China. “Saya melihat sektor yang akan naik adalah konsumsi dan komoditi berbasis dalam negeri seperti kelapa sawit dan tambang,” kata Irwan kepada Neraca, Minggu (16/10).

Dosen FEUI ini menambahkan dengan dibukanya perdagangan bebas antara AS dengan beberapa negara Amerika Latin dan Asia Timur akan membawa sentiment positif bursa dunia. Pasalnya, disitulah kesempatan negeri Paman Sam ini memacu kembali pertumbuhan ekonominya.

Amerika Serikat kembali membuka perdagangan bebas terbesar sejak 1994 silam atau sejak pelaksanaan Free Trade Agreement (FTA) dengan Kanada dan sejumlah negara di Amerika Utara, yaitu Kanada. Kemudian negara di Amerika Latin seperti Kolombia dan Panama, serta negara Asia Timur, Korea Selatan.

Kongres Amerika Serikat menyetujui perjanjian perdagangan bebas sehingga memberikan peluang besar bagi eksportir melakukan transaksi dagang. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki neraca perdagangan AS yang tahun ini mengalami defisit. Setelah lolos dari Kongres, tiga pakta perdagangan bebas ini akan diserahkan kepada Presiden Barack Hussein Obama untuk disahkan.

Irwan menegaskan, krisis ekonomi yang dialami Eropa jauh lebih berat dibandingkan AS. Eropa, lanjut dia, jauh lebih heterogen berbeda dengan AS ayang homogen. “Di Eropa, tekanan satu negara tidak bisa disalurkan ke negara anggota lainnya. Ini dikarenakan masih adanya kepentingan nasional negara masing-masing. Berbeda dengan AS, meskipun negara bagian tapi kendali pemerintah pusat kuat di Washington DC,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menuturkan, pada pembukaan perdagangan IHSG di awal pekan ini, sesi pertama berkisar antara level 3.710-3.750. Sedangkan penutupan perdagangan, ia berharap bisa diatas level 3.750. “Sektor yang akan naik diantaranya sektor perbankan dan konsumsi. Tapi saya melihat, investor masih menunggu keluarnya laporan keuangan perbankan besar di kuartal III-2011, seperti Bank Mandiri,” ujar Satrio kepada Neraca, kemarin.

Pertahankan Agus Marto

Menanggapi reshuffle kabinet kementerian perekonomian, baik Irwan maupun Satrio mengatakan, tidak akan berpengaruh ke IHSG. Meski begitu, Satrio memberikan perhatian khusus kepada Menteri Keuangan, Agus Martowardojo terkait kinerjanya selama ini. “Pak Agus (Martowardojo) kinerjanya bagus dalam menjaga krisis supaya tidak ke Indonesia. Harus dipertahankan. Tapi sisi lain, pak Mustafa (Abubakar, Menteri Negara BUMN) sedang sakit dan masih dalam masa pemulihan, jadi harus diganti. Pak Gita (Wirjawan), saya rasa cocok,” ucap Satrio.

Sedangkan Irwan menyatakan siapapun menterinya tidak akan berpengaruh ke pasar modal asalkan kebijakan yang sudah benar tidak diubah serta fundamental ekonomi Indonesia masih kokoh. Sementara analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin menilai, koreksi indeks pada awal perdagangan, Senin (17/10), masih dipengaruhi sentimen negatif bursa global yang melemah.

Selain itu, aksi ambil untung serta indeks BEI dalam posisi jenuh beli (overbought) sehingga memicu ambil untung pada saham-saham yang telah menguat sebelumnya. Beberapa sektor masih mampu bertahan di zona hijau atas aksi beli selektif, diantaranya sektor agri, dan sektor industri dasar.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers adalah PT Sucaco Tbk (SCCO) naik Rp 500 ke Rp 2.500, PT Indospring Tbk (INDS) naik Rp 325 ke Rp 3.700, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp 300 ke Rp 19.000, dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) naik Rp 250 ke Rp 8.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam (top losers) antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 57.950, PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun Rp 850 ke Rp 67.050, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp 750 ke Rp 30.200, dan PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) turun Rp 700 ke Rp 14.750.

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…