Penguatan IHSG Disuport Data Proyeksi BI

NERACA

Jakarta – Menutup perdagangan sesi pertama, Kamis (26/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 27,888 poin (0,61%) ke level 4.613,434. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 6,948 poin (0,88%) ke level 797,248. Hampir seluruh indeks sektoral bisa menguat, dipimpin sektor industri dasar. Saham-saham lapis dua jadi incaran investor.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 114.912 kali dengan volume 2,159 miliar lembar saham senilai Rp 2,548 triliun. Sebanyak 139 saham naik, 91 turun, dan 78 saham stagnan. Bura-bursa regional tak lagi kompak menguat setelah pasar saham Singapura jatuh ke zona merah. Meningkatnya risiko pasar global membuat investor berhati-hati dalam bertransaksi.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Indocement (INTP) naik Rp 700 ke Rp 20.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 575 ke Rp 50.975, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 275 ke Rp 9.200, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 250 ke Rp 5.775. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 130.000, Mayora (MYOR) turun Rp 575 ke Rp 25.925, Unilever (UNVR) turun Rp 350 ke Rp 37.450, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 97.600.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka menguat 10,31 poin atau 0,22% menjadi 4.595,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 2,77 poin (0,35%) menjadi 793,07. Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere mengatakan, sinyal positif dari Bank Indonesia mengenai ekonomi Indonesia pada 2016 diproyeksikan mengalami perbaikan dengan pertumbuhan di kisaran 5,2-5,6% menjadi sinyal positif pasar.”Sinyal positif dari Bank Indonesia itu diharapkan dapat membuka peluang minat investor asing ke Indonesia," ujarnya.

Menurut Nico, perbaikan itu ditopang oleh permintaan domestik terutama dari sisi investasi, sementara laju inflasi juga diperkirakan berada dalam kisaran 4 plus minus 1 persen pada tahun 2016 mendatang. Dia mengatakan bahwa Bank Indonesia cukup optimis atas kekuatan domestik yang dimiliki Indonesia menyusul inisiasi pemerintah untuk mengatasi berbagai hambatan struktural, bonus demografi, adanya konsolidasi politik, serta kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi.

Di sisi lain, lanjut dia, bursa saham di kawasan Asia yang bergerak positif menambah dorongan bagi bursa saham Indonesia untuk melanjutkan penguatan. Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, pasar juga tidak menunjukan kekhawatiran atas krisis yang tengah terjadi di Timur Tengah, antara Rusia dengan Turki. Tidak adanya kekhawatiran ini membuat indeks bursa di kawasan Asia pagi ini bergerak menguat."Sentimen positif dari bursa regional itu diharapkan terus mendorong tren naik IHSG," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka naik 230,70 poin (1,03%) menjadi 22.728,70, indeks Nikkei naik 118,20 poin (0,59%) ke level 19.964,14, dan Straits Times melemah 0,41 poin (0,01%) ke posisi 2.890,61. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…