Ini Dia! Proyek Infrastruktur Paling Top

Proyek infrastruktur yang ambisius memberi efek mendalam terhadap pasar real estate di suatu negara. Seiring dengan peningkatan ekonomi secara keseluruhan dan ketersediaan lapangan kerja dalam sektor konstruksi, pembangunan berskala besar juga membantu meningkatkan nilai properti di sekitarnya. Portal properti global Lamudi melirik enam proyek infrastruktur kunci yang sedang dibangun di pasar negara berkembang, dan berpengaruh terhadap real estate.

Jalan Tol Trans Sumatera

Lokasi: Indonesia

Biaya: US$23 Miliar

Jalan tol sepanjang 2.700 km ini akan menghubungkan Lampung hingga Aceh, di Pulau Sumatera yang merupakan pulau terbesar keenam di dunia. Departemen keuangan pemerintah di sini bahkan membuat aturan khusus yang mengizinkan pinjaman fleksibel untuk pembangunan infrastruktur ini.

Aturan ini baru saja dibuat dan isinya memungkinkan perusahaan selain BUMN PT Hutama Karya (Persero) untuk turut membangun proyek berskala besar. Segmen sepanjang 2 kilometer sedang dalam proses pengerjaan saat ini dan pemerintah berharap trayek sepanjang 16 kilometer bisa dibuka pada 2016.

Kota Ekonomi King Abdullah (KAEC)

Lokasi: Arab Saudi

Biaya: US$100 Miliar

Kota yang terletak di atas gurun tak bertuan ini, sekarang sedang dibangun sepenuhnya dari awal. Termasuk Pelabuhan King Abdullah dan Industrial Valley, yang akan menjadi rumah bagi lebih dari 80 perusahaan manufaktur lokal dan global serta perusahaan - perusahaan logistik.

Proyek ini bertujuan untuk diversifikasi perekonomian Arab Saudi dari sektor minyak dan diperkirakan dapat mengatasi defisit perumahan. Tujuh residensial baru akan menampung lebih dari 2 juta warga setelah pembangunan selesai, kira - kira pada 2035, dengan estimasi sekitar 50 ribu orang akan pindah ke sini dalam 5 tahun ke depan.

Koridor Ekonomi RRC - Pakistan

Lokasi: Gwadar, Pakistan hingga Xinjiang, RRC

Biaya: Di Atas US$46 Miliar

Proyek sepanjang 3.000 km ini akan menghubungkan Pelabuhan Gwadar di Pakistan sampai Daerah Otonomi Xinjiang Uygur di China. Jaringan jalan tol, kereta api dan proyek energi akan menghubungkan dua negara ini dalam hal mengangkut minyak dan gas, serta diharapkan akan menghasilkan milyaran keuntungan. Pemerintah Pakistan baru - baru ini mengumumkan bahwa proyek tersebut telah menjadikan China sebagai investor asing paling top di negara Asia Selatan.

Clark Green City

Lokasi: Central Luzon, Filipina

Biaya: 200 Miliar Peso Filipina (sekitar US$4,25 Miliar)

Disebut-sebut sebagai Kota Metropolis berikutnya di Filipina, proyek pembangunan di atas lahan 288 hektar ini akan menjadi kota pertama di Filipina yang memiliki teknologi terintegrasi. Pembangunan ini menggabungkan perumahan, area komersial juga perkembangan teknologi dan informasi, disertai dengan penawaran area hijau dan gaya hidup berkelanjutan bagi para warga.

Pembangunan ini akan mencakup sekitar 2.000 unit perumahan terjangkau bagi karyawan di kota. Menurut Presiden dan CEO Bases Conversion and Development Authority (BCDA) Arnel Casanova, Clark Green City diatur untuk menjadi “Pusat Pembangunan Ekonomi di Filipina”.

Bogota Urban Renewal

Lokasi: Kolombia

Biaya: Sekitar US$50 Miliar

Dimulai pada 2007, Plan Centro memang dibuat untuk meningkatkan kondisi kehidupan di Ibukota Kolombia. Tujuannya adalah untuk mendorong warga Bogota untuk tinggal di pusat kota dengan peningkatan keamanan, perumahan yang lebih baik dan dorongan kegiatan komersial.

Proyek - proyek seperti pembaharuan dan pembuatan jalur pedestrian Séptima antara Plaza de Bolívar dan Calle 26 telah rampung. Proyek kunci lain, termasuk proyek ambisius Estación Central on Calle 25 di Caracas, sebuah stasiun transit multi-modal diharapkan selesai dalam 10 tahun.

Centenary City Nigeria

Lokasi: Abuja, Nigeria

Biaya: US$18 Miliar

Proyek besar di atas lahan 1.300 hektar ini dibangun oleh Pemerintah Nigeria dan merupakan yang terbesar di Afrika. Disebut sebagai kota cerdas seperti Dubai dan Singapura, proyek Abuja Centenary City mencakup pusat bisnis, pusat keuangan, museum dan pusat kebudayaan, 13 hotel serta taman bisnis dan teknologi.

Proyek ini juga akan menjadi rumah bagi menara tertinggi di Afrika, yaitu Afrika Tower setinggi 308 meter. Bagi penduduk tersedia pula perumahan, lapangan golf 18- hole, fasilitas olahraga dan rekreasi, dan fasilitas umum lain.

Dampak dari pembangunan ini terhadap pasar properti lokal telah diperhitungkan, sekitar 60% dari keuntungan pembangunan ini akan disisihkan untuk membantu mengatasi meningkatnya permintaan perumahan di Nigeria. Setelah selesai, Centenary City akan menjadi rumah bagi 137.850 penduduk. Selain itu, proyek ini diperkirakan akan memberi kontribusi sekitar 5% dalam proyek GDP Abuja. [ardi]

BERITA TERKAIT

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…