Pembiayaan KPR Bank Jateng sudah 100% Disalurkan

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah telah menyalurkan 100% pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) yang berasal dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp200 miliar untuk 1.475 debitur masyarakat berpenghasilan rendah di Provinsi Jawa Tengah.

Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Windoyo mengatakan, penyaluran terdapat di Solo yang mencapai 25% atau sekitar Rp50 miliar. Sementara sisanya berasal dari Pati, Tegal, Magelang, Banyumas dan Semarang.

“Hal tersebut demi terjangkaunya kepemilikan rumah yang layak, khususnya bagi kalangan MBR. Kerja sama ini juga bentuk dukungan SMF terhadap peningkatan sumber dana jangka panjang Bank Jateng untuk menjalankan fungsi untuk mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah,” kata Windoyo kepada Neraca, di Jakarta.

Dia juga mengungkapkan, pada Desember 2015, pihaknya akan kembali mendapatkan kucuran dana dari SMF sebesar Rp250 miliar. “Bulan depan akan cari lagi. Jadi totalnya mencapai Rp450 miliar. Ini untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni di Jawa Tengah,” tukasnya.

Dalam menghadapi kompetisi di dunia perbankan yang semakin ketat, Bank Jateng diharapkan mampu bersaing dengan bank-bank besar yang didukung dengan SDM, sistem teknologi dan jaringan yang sangat besar.

Dalam Program Transformasi Bank Jateng Tahun 2015 - 2019, terdapat empat agenda pokok yang dijalankan perseroan. Salah satu agendanya adalah peningkatan permodalan untuk mengembangkan produk dan perluasan bisnis.

Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno mengatakan, peningkatan permodalan dapat dilakukan diantaranya melalui menerbitkan obligasi subordinasi I sebanyak-banyaknya Rp500 miliar dengan kupon tunggal pada kisaran 11,75% - 12,4% selama jangka waktu (tenor) tujuh tahun.

"Dana hasil obligasi subordinasi ini akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha, terutama dalam pemberian kredit dan memperkuat struktur permodalan," tutur Supriyatno.

Lebih jauh dirinya menuturkan, pihaknya pada tahun depan juga akan fokus untuk memberikan kredit pembiayaan infrastruktur di wilayah Jawa Tengah. Di antaranya untuk pembangunan jalan tol dan sumber daya listrik. Di sisi lain, perbankan milik warga Jawa Tengah itu tetap menyalurkan kredit untuk sektor ritel.

"Selain pembiayaan infrastruktur, kita akan fokus dikebutuhan ritel, karena 75% pembiayaan kami berasal dari sektor UMKM dan ritel. Jadi obligasi ini sangat baik untuk kebutuhan tahun depan dengan perkiraan kredit akan tumbuh 15%-17%," tandas Supriyatno. Hingga Oktober 2015, penyaluran kredit perseroan sudah mencapai Rp30,5 triliun. Adapun hingga akhir tahun ini penyaluran kredit ditargetkan sebesar Rp30,7 triliun. [ardi]

BERITA TERKAIT

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

BERITA LAINNYA DI Hunian

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…