Telkom Dukung Pendidikan Pemanfaatan Teknologi

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mendukung penuh pemanfaatan teknologi guna memecahkan permasalahan bangsa. Oleh karena itu, perusahaan komunikasi pelat merah ini menggelar Hackathon Merdeka 2.0. Konsep penjurian final digabungkan dengan konsep pameran, sehingga masyarakat terbuka untuk menyaksikan presentasi solusi-solusi yang sudah disiapkan oleh para finalis.

Dengan tema umum mengenai masalah data kependudukan, solusi-solusi dari perwakilan pemenang antara lain tentang masalah perizinan, pendidikan, tenaga kerja, keamanan, bencana alam, kriminalitas dan layanan masyarakat.

Hackathon Merdeka 2.0 merupakan kerja sama antara Komunitas Teknologi Informasi, Code4Nation dengan Telkom. Program ini diselenggarakan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi guna memecahkan permasalahan bangsa.

Dengan data yang lebih terkini dan akurat, pemerintah diharapkan dapat mengambil kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran. Metode pengumpulan data dari hackathon ini berbeda dari pengumpulan data yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu menggunakan metode crowdsourcing (pengumpulan data berbasis massa).

“Telkom mengambil inisiatif untuk mendukung acara Hackathon Merdeka 2.0 ini mengingat komitmen kami untuk menumbuhkan industri kreatif digital di Indonesia, apalagi tema Hackathon 2.0 kali ini yang fokus untuk memecahkan permasalahan bangsa melalui aplikasi kependudukan sangat perlu kita dukung bersama” ujar Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo.

Acara ini, lanjut Indra, merupakan bentuk sinergi yang baik antara Pemerintah, Komunitas TI dan industri Startup. Pemerintah menyatakan dukungannya untuk mengintegrasi aplikasi para pemenang dengan kementerian yang relevan.

Sebelumnya, dengan dukungan Telkom yang menyediakan fasilitas serta infrastruktur di berbagai Digital Valley, Digital Lounge, Broadband Learning Center dan juga kantor-kantor Telkom yang tersebar di seluruh kota di Indonesia, acara Hackathon Merdeka 2.0 telah sukses diselenggarakan 28 kota. Untuk memilih startup unggulan yang akan di inkubasi dan akselerasi, tahun ini ini telah diselenggarakan Program Indigo. Dari program ini diperoleh sejumlah startup potensi bisnis digital.

Dari hasil penjurian pada grand final ini, diputuskan empat pemenang. Yaitu, pada kategori kependudukan adalah Kentongan; Kesehatan: Mobile Posyandu; Keamanan/Kepolisian (Juara Bersama): Ayo Jaga dan Lapori. [ahm]

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…