Masalah Kesra Bisa Dilakukan Tanpa Emosi

NERACA

Jakarta---Masalah kesejahteraan rakyat perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Karena berkaitan dengan kemiskinan, pengangguran dan lainnya. Selain itu juga terkait  dengan masalah kesehatan, pendidikan dan pendapatan rakyat.

 

“Untuk menyelesaikan masalah kesra ini, maka harus dengan pendekatan. Bukan malah mengesampingkan. Karena Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam seharusnya bisa membuat kita sejahtera. Jadi bila belum tercapai maka ada yang perlu kita benahi penerapan kebijakan yang sudah kita buat,” kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono saat membuka diskusi nasional bertema “Bumiku Kaya - Akankah Sejahtera cukup menarik” yang diselenggarakan Forum Diskusi Nasional Kosgoro 1957, di Hotel Sultan, 14/10

 

Lebih jauh Agung memberikan apresiasi Forum Diskusi Nasional Kosgoro 1957. Namun meminta agar discusi ini bisa memberikan satu solusi yang cerdas dalam penyelesaian masalah kesra. "Kita tidak menginginkan diskusi menjadi ajang provokasi," tegasnya

 

Agung berpesar Kosgoro 1957 sebagai organisasi kemasyarakatan yang cukup tua mampu merumuskan rekomendasi yang tepat untuk menjawab berbagai masalah yang juga terkait kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat lokal. “Pilihan membahas dan mengkaji masalah ini, jelas didasarkan kenyataan belum tercapainya kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar daerah pertambangan migas,” tambahnya.

 

Diakui Wakil Ketua umum Partai Golkar ini, pemerintah sudah memiliki standar dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Dalam indeks pembangunan manusia, maka subyek yang harus menjadi fokus adalah masyarakat sendiri.

 

Diskusi nasional oleh Kosgoro 1957 menurut Ketua Pelaksana Ir. leo Nababan sengaja diselenggarakan melihat kenyataan, masih perlu dukungan pemerintah atas peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu narasumber yang dihadirkan mulai dar unsur Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kepala Pemerintahan Wilayah penghasil migas, Badan Pengelolaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Demikian pula dari unsur Lembaga Swadaya Masyarakat dan juga cendekiawan Lingkungan Hidup.

 

Diskusi kali ini merupakan program Forum Diskusi Nasional Kosoro 1957 yang sudah dirancang secara berseri, untuk menyikapi berbagai isu aktual yang berkembang dalam masyarakat. Melalui kegiatan ini kami ingin lebih sunguh-sungguh membantu para pihak khususnya pemerintah dan DPR menyampaikan berbagai hasil kajian dan pemikiran yang kita butuhkan.

 

Dalam pada itu menurut Ir. Donny Yoesgiantoro, MM., MPA  salah seorang cendekiawan yang menyampaikan pendapat terkait Internalisasi Eksternalitas Industri Migas; Sebuah Upaya Mencapai Pembangunan Berkelanjutan di Daerah Penghasil Migas di Era Otonomi Daerah mengakui masalah yang timbul bisa diatasi jika kita mau duduk bersama membahasnya secara terbuka. Kosgoro 1957 melalui kegiatan ini, ingin memberikan kontribusi nyata dalam ikut menyelesaikan problem bangsa.  **cahyo

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…