Smartphone Kian Rajai Pasar Ponsel Indonesia

Menurut laporan kuartal ketiga (Q3) State of Mobile Advertising dari Opera Mediaworks dan Mobile Marketing Association (MMA) yang telah dirilis pada  November 2015. mengungkapkan bahwa di Asia Pasifik platform Android masih menjadi sistem operasi unggulan dengan 67,1 persen dan 30,4 persen berasal dari kategori lain-lain serta feature phone.

Tren ini berbeda di Australia, di mana sistem operasi iOS mendominasi sebesar 68,5 persen cakupan pasar, dibandingkan dengan Android 30,7 persen dan feature phone 1 persen.

Sedangkan di Indonesia, lebih dari separuh pengguna ponsel di Tanah Air masih menggunakan feature phone demikian pula yang terjadi di Vietnam dan Filipina.

Dari sisi ekonomi dan bisnis, pertumbuhan pesat jumlah pengguna smartphone di Asia tentunya memberikan peluang bagi para pemasar dan pengiklan termasuk di Indonesia, terutama dalam iklan video. Video memiliki dampak yang cukup tinggi dan paling efektif dibandingkan jenis iklan lainnya.

"Tipe iklan ini sangat efektif dalam menarik perhatian, menjalin keterikatan dengan audiens, dan akhirnya mengubah mereka menjadi konsumen mobile, sehingga di pasar seperti Australia, memiliki paparan video paling tinggi, pengiklan melihat hasil yang kuat dari kampanye rich-media," ujar Managing Director Asia, di Opera Mediaworks, Vikas Gulati.

Menurutnya, jika mengacu pada tingginya rasio impresi iklan video, Australia berada pada urutan tertinggi dengan 19 persen diikuti oleh Jepang 15 persen dan Indonesia di peringkat ketiga dengan 10 persen.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tren dan perilaku pangsa pasar yang sangat majemuk, namun hal ini membuka peluang yang besar, khususnya pada segmen e-commerce, travel, dan games." tuturnya.

Smartphone berbasis Android dan iOS berhasil mendominasi pasar yang ada saat ini. Terbukti dari laporan terbaru IDC, sebanyak 96,3 persen pengiriman smartphone pada 2014 ditempati dua sistem operasi itu.

Sementara itu, menurut laporan IDC secara global, Android masih memimpin pasar smartphone dunia dengan perolehan 81,5 persen. Kemudian diikuti iOS dengan 14,8 persen. Sedangkan Windows Phone dan BlackBerry berada pada posisi keempat dengan masing-masing perolehan 2,7 persen dan 0,4 persen dari pangsa pasar global.

Meski Android dan iOS merajai pasar smartphone, peniliti memperkirakan Microsoft Windows Phone dan Tizen dari Samsung bakal menjadi rival mereka di tahun mendatang, mengingat perusahaan ini memiliki peluang memenangkan pasar ponsel dunia dengan cara menargetkan penjualan di Negara berkembang seperti India dan Brasil.

Sementara BlackBerry masih harus menunggu agar dapat memenangkan pasar, sebab BlacBerry mengalami penurunan 69.8 persen di 2014. Namun IDC mencatat bahwa perusahaan asal Kanada masih memiliki peluang tumbuh di 2015.

Menurut Head of Marketing Sony Mobile Communications Indonesia Ika Paramita tren sudah bergeser. Oleh karena itu, pihaknya juga mengeluarkan ponsel dengan ukuran layar besar yaitu 6 inchi, atau yang kini kerap disebut smartphone.

Dia menganggap penerimaan ini bertolak dari perpindahan media untuk menikmati hiburan dalam genggaman. Konsumen saat ini, katanya, menginginkan produk yang lengkap dari fiturnya dan bisa memuaskan kebutuhan meski desainnya tetap keren. "Karena konsumsi media ada di smartphone,”katanya.

Smartphone memberikan kepuasan maksimal karena dilengkapi kemampuan menyajikan gambar beresolusi tinggi dan di Eropa, teknologi seperti ini memang telah lebih dulu diterima. Namun, dia menganggap hal serupa akan sampai di Asia dan Indonesia. 

BERITA TERKAIT

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…