Ponsel Bisa Jadi Rokok Elektronik

Inovasi smartphone terus bergulir. Kini, bagi pecinta vapor atau rokok elektronik, Anda bisa mengisap vapor dengan beragam varian rasa sembari mengecek notifikasi WhatsApp atau Line dalam satu perangkat.

Hal itu dimungkinkan oleh sebuah smartphone sekaligus vapor bertajuk "Vaporcade Jupiter". Ponsel teranyar ini menyematkan rokok elektronik pada pucuknya.

Variannya sendiri terbagi berdasarkan dukungan jaringan yang terakomodir. Satu dengan kemampuan 4G dan lainnya dengan kemampuan jaringan 3G.  Jupiter berjalan dengan sistem operasi Android KitKat 4.4 dan dililit lampu LED.

Fitur utamanya adalah rokok elektronik dengan 30 varian rasa. Varian tersebut sudah disediakan secara otomatis di aplikasi bawaan Vaporcade Jupiter. Pengguna bisa memilih satu varian rasa atau mengkombinasikan beberapa varian rasa sekaligus.

Sebagai catatan, ponsel ini digodok oleh Seamus Blackley dan John Cameron. Blackley adalah seorang pengembang game dan turut menciptakan Xbox. Beberapa game yang dia kembangkan antara lain "System Shock" dan "Ultima Underworld".

Adapun Cameron merupakan adik dari sutradara kondang James Cameron. Ia merupakan mantan angkatan laut Amerika Serikat.

Keduanya mengembangkan Vaporcade Jupiter dengan menggandeng Herbert A Gilbert yang dikenal sebagai "Bapak Rokok Elektronik".

Ponsel sekaligus vapor ini sudah bisa dipesan online. Untuk ponsel 3G, harga dipatok 299 dollar AS atau setara Rp 4 jutaan. Sementara untuk varian 4G, harga dibanderol 499 dollar AS atau setara Rp 6,8 jutaan.

Rokok elektronik atau rokok elektrik sedang menjadi fenomena baru di tengah masyarakat Indonesia. Banyak yang beralih ke rokok elektrik karena menganggap cara merokok seperti ini aman dan lebih trendi, tanpa mengurangi kenikmatan merokok tembakau itu sendiri. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah rokok elektrik aman?

Menurut Craig Youngblood, presiden perusahaan pembuat rokok elektrik InLife, produk buatannya lebih aman daripada rokok tembakau. Dia juga menyatakan rokok elektrik bebas polusi dan tidak berbau karena mengeluarkan uap, bukan asap.

Namun, Norman Edelman, kepala medis dari American Lung Association mengatakan bahwa pernyataan bahwa rokok elektrik lebih aman belum cukup valid karena efek jangka panjang rokok elektrik belum diuji secara klinis.

Para peneliti di University of South California menemukan bahwa walaupun rokok elektrik mengandung beberapa logam beracun lebih tinggi ketimbang rokok biasa,rokok elektrik secara keseluruhan adalah pilihan yang lebih aman.

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…