Pesatnya Perkertaapian, Industri Penunjang Kereta Api Indonesia Belum Siap

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kementerin Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Logam,Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) mengelar seminar nasionl industri penunjang perkeretaapian. Direktur Jenderal Ilmate I Gusti Putu Suryawirwan mengatakan seiring berkembangnnya kereta api, saat ini kereta api tidak melulu kereta dari PT KAI, tapi moda transportasi berbasi rel ini muncul kereta cepat, monorel yang tengah proses pengerjaan.

Melihat perkembangan tersebut, lanjut Putu,banyak komponen-komponen penunjang yang melibatkan banyak industri yang bisa dimanfaatkan. "Jadi tidak hanya rel, gerbong, dan keretanya saja yang diproduksi, tapi banyak komponen penunjangnnya. Hampoir sleuruh indiustri dapat menunjang kereta api. Industri ini yang harus di identifikasi oleh kit dimana potensi pasar yang besar,"papar Putu, di Crowne Plaza, Jakarta, Rabu (25/11).

Putu mencontohkan, misalnya Industri baja yang sudah pasti jadi penunjang. Tapi baja jenis yang mana yang bisa digunakan. Mulai dari spesifikasi kemudian dimensi, volume bajanya semua ini perlu di identifikasi. "Industri baja kita ada. Tapi untuk membuat rel belum ada yang memikirkan dan belum bisa bikin. Karena tidak ada identifikasi itu. Jika sudah di lakukan identifikasi, pasti buat rel kita bisa,"paparnya.

Lalu, lanjut Putu, Industri permesinan. Mesin juga memiliki berbagai jenis. Jika ini di identifikasi maka banyak industri penunjang permesinan untuk kereta yang bisa dimanfaatkan. "Mesin penunjang kan banyak ada mesin air condition, mesin motor penggeraknya, semua ini diperlukan permesinan dan identifikasi juga,"jelasnya.

Sementara itu, penunjang-penunjang kecil yang seperti elektornik persinyalan, kemudian tempat penyedian solar sell ditempat-tempat terjangkau perlu dipikirkan juga. Jika semua bahan baku seperti rel dan mesin sudah ada, industri kita tinggal memikirkan pabrikasinya. Kita sudah punya PT Industri Kereta Api (INKA) yang tinggal didukung oleh industri penunjangnnya.

"Tapi karena industri penunjang belum ada kinerja PT INKA kurang maksimal. Dengan terintegrasinya indusri penunjang dan indutri pabrikasi maka potensial industri kereta api bisa dikerjakan secara nasional,"jelasnya. Putu berharap, pengembangan kereta api nasional, baik itu pemeliharan pengembangan baru dapat arahakan dalam rangka penegembangna induistri nasional.

 

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…