I Wayan Dipta, Deputi Produksi Kemenkop dan UKM - "Desa Wisata Harus Terus Dikembangkan"

Indonesia memang negeri yang kaya raya. Tak hanya sumber daya alamnya, negeri ini pun melimpah dalam hal keanekaragaman seni dan budaya. Bila keduanya digabungkan dalam satu potensi bernama ‘Desa Wisata’, dipastikan bakal menjadi salah satu ikon Indonesia yang bakal menjulang ke seantero dunia. “Dengan budaya yang sangat kaya ragam seni, kuliner, kerajinan, permainan, kebiasaan (cultural and heritage), disertai dengan sumber daya alam yang beragam diantaranya garis pantai yang panjang dan gunung serta flora dan fauna eksotik (rich natural resource) dan juga harga (value for money), tentunya Indonesia memiliki potensi untuk terus meningkatkan daya saingnya”, kata I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi Kementrian Koperasi dan UKM, kepada Neraca di Jakarta, pekan ini.

Namun, lanjut Wayan Dipta, untuk memanfaatkan potensi pariwisata Indonesia yang begitu besar, dibutuhkan program yang sinergis dan konsisten dari pusat sampai pedesaan. Juga sinergi antara pelaku bisnis pariwisata dan pemerintah. “Banyak kementrian atau lembaga yang memiliki program pemberdayaan masyarakat pedesaan, baik yang berbasis pariwisata maupun tidak. Diperlukan identifikasi program dan kegiatan kementrian atau lembaga yang terkait agar dapat disinergikan, sehingga sasaran kesejahteraan masyarakat dapat lebih cepat tercapai”, tukas dia.

Menurut dia, pariwisata yang dicari saat ini adalah pariwisata berkelanjutan, atau dengan istilah lain adalah sustainable tourism, green tourism, dan eco-tourism. “Isu keberlanjutan merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata dan perlu dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pariwisata agar potensi pariwisata dapat menjadi alat untuk pembangunan, pemberdayaan sosial dan ekonomi serta konservasi”, jelas Wayan Dipta.

Program pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan memberikan kesempatan bagi para pihak untuk bersama-sama memberikan komitmen dalam perannya mengembangkan destinasi yang seimbang, selaras, terarah dan fokus agar dapat mewujudkan sebuah destinasi pariwisata yang berkelanjutan, termasuk dalam hal ini adalah program Desa Wisata Hijau. “Selain itu, dalam rangka merespon perubahan tren pariwisata saat ini dimana kesadaran wisatawan mengenai isu lingkungan semakin tinggi, maka tidak ada pilihan lain bagi Indonesia untuk melaksanakan program pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan agar tetap dapat berkompetisi dengan negara-negara lainnya”, kata Wayan Dipta.

Global Sustainable Tourism Council (GSTC) merupakan sebuah organisasi internasional yang dibentuk pada 2007 oleh Rainforest Alliance, United Nations Environment Program (UNEP), United Nations Foundation dan United Nations World Tourism Organization (UNWTO). GSTC mempromosikan adopsi standar global untuk pariwisata berkelanjutan secara luas untuk memastikan industri pariwisata dapat terus mendorong usaha konservasi dan pengentasan kemiskinan, juga menciptakan permintaan untuk perjalanan yang berkelanjutan melalui pengaturan standar internasional, destinasi, pendidikan dan pelatihan, serta akreditasi.

“Kriteria yang ditetapkan merupakan prinsip-prinsip panduan dan persyaratan minimal untuk melindungi dan mempertahankan sumber daya alam dan budaya di dunia, sambil memastikan bahwa pariwisata dapat memenuhi potensinya sebagai alat konservasi dan pengentasan kemiskinan”, tandas Wayan Dipta.

Nah, dalam rangka mendukung pariwisata berbasis masyarakat, Kementerian KUKM memfasilitasi peningkatan daya saing koperasi melalui pengembangan usaha ecotourism.  “Karena dengan dikelola koperasi, berarti potensi tersebut telah dimanfaatkan masyarakat sekitar dan hasilnya juga akan dinikmati untuk kesejahteraan anggota masyarakat tersebut. Kami memberikan bantuan perkuatan sarana wisata untuk dikelola oleh koperasi seperti sarana transportasi, akomodasi, wahana outbound khas, seperti dengan bahan baku bambu dan pemanfaatan bakau) dan lain sebagainya”, imbuh Wayan Dipta.

Koordinasi yang dilakukan sejak 2013, menghasilkan percontohan dengan lokasi di Provinsi NTB pada tahun 2014 dan 2015. Sinergitas yang telah dilakukan Kementerian KUKM dengan Bappenas – GIZ SREGIP dan  Kementerian Pariwisata setelah melalui beberapa tahapan berhasil melibatkan dua sektor swasta melalui pemanfaatan CSR yaitu Panorama Foundation dan Yayasan Peduli Allianz.

Keterlibatan 2 sektor swasta tersebut baru pada tahap awal untuk meningkatkan kapasitas masyarakat khususnya koperasi dalam hal pemenuhan kebutuhan wisatawan (pasar) dan pengelolaan bisnis keuangan.

Saat ini, pengembangan Desa Wisata Hijau di Banyumulek dan Sesaot, Nusa Tenggara Barat mulai berdampak dengan pelibatan seluruh lapisan masyarakat melalui Koperasi Wanita Sejahtera dan Koperasi Sugih Engger. “Ke depan, peningkatan kapasitas usaha koperasi di bidang kepariwisataan akan terus dilakukan dengan program lanjutan dengan harapan koperasi dapat melakukan usaha pariwisatanya secara profesional”, tukas Wayan Dipta.

Setelah melalui proses koordinasi,  Kementerian KUKM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sepakat akan melakukan sinergitas program dimulai dengan penentuan lokasi yang akan dikembangkan bersama-sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di perdesaan. “Setelah ada bukti konkrit meningkatnya usaha kepariwisataan masyarakat, diharapkan sinergitas lintas sektor dan lintas wilayah ini akan meluas”, pungkas Wayan Dipta.

 

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…