Dampak Transaksi Semu SIAP - BEI Siap Fasilitasi Islah Antar Broker

NERACA

Jakarta- Kasus transaksi perdagangan semu PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menguras habis tenaga PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, pasca di suspensinya tiga broker akibat diduga terlibat transaksi tersebut atau goreng-menggoreng saham berbuntut panjang, selain harus berurusan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga sengketa antar broker seperti yang dialami PT Reliance Securities Tbk (RELI) dan PT Yuanta Securities.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pihaknya akan mediasi dan mempertemukan kedua broker tersebut yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu (25/11). Adapun, pada transaksi perdagangan saham Sekawan Intipratama, Reliance bertindak selaku broker pembeli dan Yuanta sebagai broker penjual. Selain Yuanta, BEI juga akan menghadirkan 1 - 2 perusahaan perantara efek lainnya yang juga menjual saham SIAP kepada Reliance di pasar negosiasi. "Total ada dua atau tiga penjual yang belum selesai,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Tito menuturkan, Reliance membeli saham SIAP dari beberapa perusahaan efek. Kendati demikian, hanya ada 2 - 3 perusahaan efek yang memiliki ketidakcocokan klaim transkasi free of payment (FoP) dan delivery versus payment (DvP) dengan Reliance. Pihak-pihak tersebut yang kemudian menjadi fokus BEI untuk dimediasi. "Sebenarnya ada beberapa yang jual tapi, yang lain sudah selesai di antara mereka (penjual dan Reliance). Kalau sudah selesai ya sudah," tukas dia.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Operasional Reliance Securities Esterlita Widjaja mengungkapkan, perseroan tengah berupaya menyelesaikan negosiasi secara intensif dengan Yuanta Securities untuk mendapatkan penyelesaian terbaik. Hal ini meyusul, somasi yang dilayangkan Yuanta kepada perseroan.

Ester mengatakan, nilai transaksi dengan Yuanta Securities mencapai Rp 19,99 miliar. Reliance sebelumnya lebih dulu memperoleh somasi dari Trust Securities dengan nilai transaksi sebesar Rp 9,99 miliar. Namun, somasi telah dicabut dan kedua belak pihak sepakat untuk tidak melakukan aliran dana dan barang.

Seperti yang diketahui, Reliance membeli saham SIAP dari 11 broker. Adapun, nilai transaksi mencapai Rp 122,76 miliar. Saat ini, menurut Ester, Reliance sedang melakukan negosiasi penyelesaian dengan lilma broker. Tansaksi terbesar dilakukan oleh perseroan dengan PT Sucorinvest Central Gani dengan nilai Rp 62 miliar. Kedua, Victoria Securities dengan transaksi Rp 10,72 miliar. Ketiga, transaksi dengan First Asia Capital senilai Rp 3,84 miliar. Selain itu, perseroan juga melakukan negosiasi dengan NH Korindo Securities dan PT Bosowa Securities. Adapun nilai transaksi keduanya masing-masing sebesar Rp 2,3 miliar.

Ester menegaskan, Reliance tidak memiliki kewajiban pembayaran terhadap perusahaan sekuritas tersebut. Hal ini mengingat, Reliance melakukan transaksi sesuai dengan instruksi nasabah. "Nilai transaksi yang belum diselesaikan di atas yakni sebesar Rp 101 miliar. Nilai nominal ini sudah kami cadangkan sebagai faktor pengurang modal kerja bersih disesuaikan (MKDB),” ungkap dia. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…