Depok Punya Potensi Minapolitan Atasi Pengangguran

Depok Punya Potensi Minapolitan Atasi Pengangguran

NERACA

Depok - Bukan hanya sebagai satelit metropolitan ibukota negara, ternyata Kota Depok punya potensi budidaya perikanan menjadi Minapolitan. Potensi wirausaha ini juga meningkatkan daya beli masyarakat dan mengatasi pengangguran. Yang juga sekaligus otomatis akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M. Si kepada Neraca, usai meninjau dan narasumber peringati Hari Ikan Nasional Selasa (23/11) di Sekolah Al – Makmun Education Center (AMEC) di Pondok Petir, Bojjongsari, Kota Depok, didampingi Walikota Depok Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Isma'il MSc.

Menurut Slamet, upaya pengembangan perikanan budidaya di Depok akan terus dilakukan potensinya, berdasarkan pada pengembangan kawasan.“Kota Depok memiliki potensi untuk pengembangan budidaya ikan hias. Di samping itu juga budidaya komoditas ikan air tawar lainnya seperti Nila, Patin dan Lele," kata dia.

Dikatakan, dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, maka pengembangan perikanan budidaya berbasis kawasan ini, akan dapat terus didorong, seperti kawasan minapolitan yang sudah maju di Kabupaten. Bogor. Lebih lanjut, menurut Slamet, produksi ikan hias dari Kota Depok telah berhasil menembus pasar regional seperti Singapura dan negara ASEAN serta Asia lainnya..

“Prestasi ini akan terus kita dukung dan kembangkan dengan bantuan teknologi budidaya dan juga induk unggul," ujar dia. 

Dijelaskan, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dan juga Balai Penelitian dan Pengembangan Ikan Hias (BPIH) Depok dapat memberikan bantuan teknis dan juga induk. Slamet juga mengemukakan, pada tahun 2014 produksi ikan hias nasional mencapai 1,19 miliar ekor dengan nilai sekitar Rp109,78 triliun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, rata-rata pendapatan rumah tangga pembudidaya ikan hias menempati urutan pertama dibandingkan pembudidaya ikan lainnya atau petani lainnya, dengan nilai Rp50,8 juta per tahun."Hal tersebut membuktikan bahwa budidaya ikan khususnya ikan hias mampu dijadikan tumpuan penghasilan dan sumber pendapatan bagi masyarakat," ungkap dia.

Bahkan, lanjut dia, juga mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Dan bagi pemerintah daerah. Diyakinkan, apabila hal tersebut terus didorong dan mendapatkan dukungan, maka akan memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah.

Selain ikan hias, usaha budidaya ikan air tawar lainnya seperti ikan nila, patin dan lele, juga memberikan kontribusi nyata.“Budidaya ikan nila, patin dan lele, selain mendukung ketahanan pangan dan gizi, juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat," tutur Slamet.

Dijelaskan, selain mudah dan relatif murah, pasar bagi komoditas ikan air tawar ini, tidak ada masalah. Pemerintah juga telah mendorong Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) untuk mengatasi permasalahan pakan ikan. Sementara untuk Pengembangan perikanan budidaya ke depan, akan di dorong dengan menerapkan 3 (tiga) prinsip Ecosystem Approach for Aquaculture (EAA). Pertama, Fungsi keseimbangan ekosistem dan jasa-jasa lingkungan.

Kemudian dalam arahannya, Slamet menjelaskan prinsip keduanya adalah fungsi sosial, yaitu mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan stake holders. Kemudian yang ketiga adalah fungsi integrasi, yaitu mengikutkan sektor lain dalam pengembangannya. Dasmir

 

BERITA TERKAIT

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…