Lunasi Utang US$ 950 Juta - Berau Coal Energy Bakal Tender Obligasi

NERACA

Jakarta – Pangkas beban utang, emiten pertambangan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) berencana melakukan penawaran tender obligasi atau surat utang untuk penyelesaian obligasi senilai US$ 950 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (24/11).

PT Berau Coal Energy Tbk akan melakukan penawaran tender kepada para pemegang obligasi (bondholders) untuk pembelian tunai atas guaranteed senior secured notes sebesar US$ 450 juta. Surat utang itu diterbitkan oleh anak usaha Perseroan Berau Capital Resources Pte Ltd. Bunga surat utang itu mencapai 12,5% yang jatuh tempo pada Juli 2015.

Selain itu, perseroan juga menawarkan tender guaranteed senior secured notes sebesar US$ 500 juta dengan bunga 7,25%. Surat utang itu jatuh tempo pada 2017, dan diterbitkan oleh perseroan."Penawaran tender itu akan dilakukan sejak 24 November 2015 hingga 16 Desember 2015 pukul 17.00 waktu New York, Amerika Serikat," ujar Direktur PT Berau Coal Energy Tbk Edy Santoso.

Dia mengatakan, tujuan penawaran tender dari perseroan untuk memperbaiki posisi dan struktur keuangan perseroan. Perseroan tidak menyebutkan jumlah dana yang disiapkan dan dari mana dana itu berasal untuk penawaran tender obligasi.

Sebagai informasi, Berau Coal Energy yang merupakan grup Sinar Mas ini tengah disibukkan soal restrukturisasi utang senilai US$ 950 juta yang ditargetkan rampung akhir tahun ini. Direktur Utama Berau Coal Energy, Fuganto Widjaja pernah bilang, restrukturisasi utang ditargetkan sebelum Januari 2016 dan skema restrukturisasi tengah digodok bersama tim internal sambil melihat kemampuan kinerja perusahaan. "Saat ini tim auditor tengah mengkaji proyeksi kinerja keuangan dan kemampuan perusahaan membayar utang," kata Fuganto.

Dirinya juga meyakini, pasca masuknya Grup Sinar Mas di Berau akan menjadikan Berau perusahaan baru bara berskala global. Diketahui sebelumnya, grup Sinar Mas melalui Asia Coal Energy Ventures Ltd (ACE) akan mengganti pokok surat utang (notes) lama menjadi surat utang baru. Notes lama adalah obligasi US$ 450 juta berbunga 12,5% yang jatuh tempo 2015 dan diterbitkan Berau Resources Pte. Ltd. Lalu, obligasi US$ 500 juta dengan kupon 7,25% jatuh tempo 2017 dan diterbitkan Berau Coal Energy. Dengan demikian total surat utang mencapai US$ 950 juta.

Disebutkan pula, proses restrukturisasi ini meliputi injeksi modal US$ 150 juta melalui penawaran terbuka (open offer). ARMS menggunakan dana US$ 145 juta untuk memberi pinjaman ke Berau Coal Energy sebagai biaya restrukturisasi dan modal kerja. Selain itu US$ 100 juta untuk membayar sebagian obligasi yang akan jatuh tempo.

Pembayaran awal obligasi lama ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, US$ 62,47 juta untuk obligasi 2015. Kedua, US$ 56,28 juta untuk obligasi 2017. Selanjutnya ada notes baru yang akan diterbitkan untuk menukar notes lama yakni, notes US$ 387,53 juta jatuh tempo Juli 2019 untuk menukar notes 2015. Lalu notes US$ 443,72 juta jatuh tempo Desember 2020 untuk menukar notes 2017. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…